Rabu, 23 November 2011

Mengejek dan Mentertawakan Orang

Mengejek atau menertawakan orang atau golongan lain, memang menjadi kegemaran dan kesenangan sebagian manusia. Cerita-cerita lucu, untuk menghangatkan suasana, bergembira dan main-main, biasanya dibumbui dengan mengejek atau menertawakan satu orang atau golongan. Hal itu dilakukan dengan tiada disadari, bahwa kemungkinan sekali orang atau golongan yang diejekan itu lebih baik dan lebih terhormat, dibandingkan dengan orang-orang atau golongan yang pintar mengejek.

Walaupun ejekan itu bisa menimbulkan riang gembira dan gelak terbahak buat sebentar waktu, tetapi bahaya yang ditimbulkannya, umpamanya perasaan kurang senang dan permusuhan, bisa berjalan lama. Sudah pada tempatnya Al-Qur'an memperingatkan supaya jangan suka mengejek. Orang yang suka mengejek nanti akan diejek pula, karena biasanya dalam hidup ini terjadi balas membalas.

Ada orang yang suka mengejek orang yang mengerjakan perbuatan baik, umpamanya bersedekah. Orang yang bersedekah hanya sedikit, sesuai dengan kemampuannya, dikatakan orang kikir. Sebaliknya orang yang bersedekah lebih banyak, dikatakan pula cari nama, hendak mengambil muka dan kehormatan dari orang banyak. Tidak dibolehkan memanggilkan seseorang dengan gelaran yang mengandung ejekan.

JANGAN MENGEJEK ORANG ATAU GOLONGAN LAIN

"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah sekumpulan orang laki-laki mengejek ( menertawakan ) kumpulan yang lain. Boleh jadi ( yang diejekan ) itu lebih baik dari mereka ( yang mengejek ). Dan jangan pula sekumpulan wanita mengejek ( menertawakan ) kumpulan wanita lain. Boleh jadi ( yang diejekan ) itu lebih baik dari mereka ( yang mengejek ). Dan janganlah kamu suka mencela bangsamu, dan janganlah memanggilkan orang dengan gelaran ( yang mengandung ejekan )! Jahat sesudah beriman, itulah nama yang amat buruk! Siapa yang tiada berhenti dari kesalahannya, itulah orang-orang yang zalim," Al-Hujurat [49]: 11

MENGEJEK ORANG BERIMAN

"Kehidupan dunia ini indah kelihatannya dalam pandangan orang-orang yang tidak beriman dan mereka mengejek orang-orang yang beriman. tetapi orang-orang yang bertakwa itu di hari kiamat lebih tinggi dari mereka ( yang mengejek ). ALLAH memberikan rezeki kepada siapa yang disukai-Nya dengan tiada terbatas." Al-Baqarah [2]: 212

BAHAYA MENGEJEK

"Sesungguhnya telah pernah beberapa Rasul diejekan sebelum engkau. Maka turunlah balasan ( azab ) menimpa orang-orang yang mengejekan itu apa yang diejekannya." Al-An'am [6]: 10

MENGEJEK ORANG YANG BERSEDEKAH BANYAK ATAU SEDIKIT

"Mereka mencerca orang-orang yang memberi sedekah dengan sukarela dan ( mencerca ) orang-orang yang tidak memperoleh, melainkan menurut tangganya, lalu mereka diejekan. Nanti ALLAH akan mengejek pengejek-pengejek itu dan mereka memperoleh siksaan yang pedih." Al-Baraah [9]: 79

MENGEJEKAN BUKTI KEBENARAN

"Apabila melihat bukti kebenaran, mereka ejekan." As-Shaffat [37]: 14


Saduran dari: Ensiklopedia Al-Qur'an Bab              : 341-342

Diharapkan catatan ini bermanfaat buat semua sahabat tersayang...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Ketika Rasullah SAW Menangis

Hampir setiap hari kita melihat orang menangis, baik laki-laki maupun perempuan. Pada dasarnya menangis adalah mengeluarkan air mata. Rasulullah Saw sendiri juga kerap menangis. Padahal, kalau Beliau Saw mau, dunia bisa ada digenggamannya. Sedangkan di surga, Beliau Saw telah dijamin berada pada tingkat yang paling tinggi. Lalu, untuk apa Beliau Saw menangis?

Ternyata tangisan Rasulullah Saw adalah tangisan seorang hamba yang tunduk dan bersyukur. Bukan hanya itu, tangis Beliau Saw bukanlah tangisan cengeng. Tetapi, tangis yang penuh arti dan makna. Sebab, air mata yang keluar dari Beliau Saw adalah air mata karena ibadah kepada Allah SWT.

KETIKA SALAT

Salah satu hal yang membuat Rasul Saw bisa menitikkan air mata yaitu saat Beliau Saw sedang melaksanakan salat. Getaran hati karena khusyuk dan rindu kepada Allah inilah yang mampu melelehkan air matanya. Bahkan, hati Beliau Saw seakan menyatu dengan makrifatullah ( sangat dekat karena merasa diawasi ).

Sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Muthrif bin Abdillah. Suatu hari, ayah Muthrif pernah mendatangi Rasulullah Saw. Ketika ia datang, Rasul Saw sedang melaksanakan salat. Kemudian ayah Muthrif menunggunya sambil melihat Rasul Saw ketika salat. Lalu, ia mendengar Rasul Saw menangis seperti orang yang sedang merintih. "Aku pernah mendatangi Rasulullah Saw, Beliau Saw sedang salat. Aku mendengar tangisannya seperti orang merintih." ( HR. Abu Dawud )

Betapa Rasul Saw sangat khusyuk dalam melaksanakan salat sehingga Beliau Saw menangis dalam salatnya. Namun, tangis Beliau Saw bukan tangisan yang tersengguk-sengguk, tetapi tangis yang hanya dirasakan sendiri, seperti orang yang sedang merintih. Semua  dikarenakan, saat salat Beliau Saw benar-benar mengahyati bacaan doa yang ada dalam setiap gerakan salat beserta maknanya.

BERDOA DAN MEMBACA AL-QUR'AN

Selain menangis ketika salat, Rasul Saw juga menitikkan air mata saat Beliau Saw berdoa dan membaca Al-Qur'an. Seperti kisah yang diceritakan oleh Abdullah bin Mas'ud. Ketika itu, ia sedang bersama Rasulullah Saw. Lalu, Rasul Saw memintanya agar dibacakan Al-Qur'an. Kemudian, Abdullah pun membaca Surat An-Nisaa. Saat Rasul Saw mendengar bacaan tersebut, Rasul Saw pun menangis.

Abdullah bin Mas'ud berkata: "Rasulullah Saw berkata padaku, "Bacakan kepadaku Al-Qur'an." jawabku,'Ya Rasulullah Saw, aku membacakan kepadamu Al-Qur'an, sedangkan ia diturunkan kepadamu?" Rasulullah berkata, "Aku ingin mendengarnya dari orang lain." Lalu kubaca Surat An-Nisaa." Ketika bacaanku sampai pada ayat; dan Kami datang kepadamu sebagai saksi atas mereka ( ayat 41 ), aku melihat air mata Rasulullah Saw berjatuhan dalam isak tangis." ( HR. Bukhari )

Bahkan karena seringnya Rasul Saw menangis saat membaca Al-Qur'an, 18 jenggot Beliau Saw memutih ( beruban ). Ketika ditanya oleh Abu Bakar, Beliau Saw menjawab, "Surat Huud, Al-Waqi'ah, Al-Mursalaat, An-Naba, dan At-Takwir, semuanya telah membuatku ubanan." ( HR. Tirmidzi )

MELIHAT KEINDAHAN DUNIA

Satu lagi yang membuat Rasulullah Saw bisa menangis adalah ketika Beliau Saw melihat keindahan dunia. Allah sebagai pencipta seluruh alam telah memberikan keindahan yang tiada tara kepada makhluk-Nya. Karena itu, saat melihat indahnya dunia, Rasul Saw menitikan air mata karena terharu.

Sedangkan bagi para sahabat Rasulullah Saw, mereka juga menangis saat melihat keindahan dunia. Keindahan dunia yang mereka maksud adalah akhlak Rasulullah Saw yang sangat agung. Bahkan, sahabat Rasulullah tak mampu menceritakan keseluruhan akhlak Rasul Saw. Sehingga bila mereka diminta untuk menjelaskan akhlak Rasul Saw, linangan air mata-lah jawabannya.

Seperti saat seorang Badui yang ingin mengetahui akhlak Nabi Muhammad datang kepada Sayyidina Ali ra, kemudian bertanya padanya. Dengan linangan air mata Ali berkata, "Ceritakan padaku tentang keindahan dunia ini (Rasulullah Saw )!" Badui menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan keindahan dunia ini ( Rasulullah Saw )." Ali menjawab, "Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia ini ( Rasulullah Saw ), padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad Saw, sedangkan Allah telah berfirman bahwa Muhammad memiliki budi pekerti yang agung!" ( QS. Al-Qalam [68]: 4 )


Tangis Rasulullah Saw bukanlah tangisan seorang hamba yang cengeng, tapi tangisan seorang hamba Allah yang penuh makna. Air mata yang keluar adalah air mata karena ibadah kepada Allah SWT.

Disarikan Dari: Kisah Hikmah

Bahagian- Bahagian Sabar

  • Sabar terbahagi atas empat bahagian berikut ;

1. Sabar dalam Ketaatan
Setiap muslim diharuskan sabar dalam menjalankan dan melaksanakan ketaatan kepada Allah Swt. Sabar seperti ini dapat dibangkitkan dengan mengingat janji Allah akan pahala yang segera turun atau yang akan datang.
Orang yang senantiasa berada dalam kesabaran seperti ini dapat mencapai darjat kedekatan kepada Allah. Jika telah mencapai tempat atau kedudukan dekat dengan Allah, orang tersebut akan merasakan puncak kenikmatan serta keintiman yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

2. Sabar dalam Menghadapi Kemaksiatan
Sabar dalam menghadapi kemaksiatan dapat terwujud dengan menjauhkan diri dari tempat-tempat yang menjurus ke arahnya. Di samping itu, cegah dan pelihara hati agar tidak cenderung kepada hal-hal yang membawa kepada kemaksiatan.

3. Sabar dalam Mengingat Perbuatan Dosa
Dengan mengingat perbuatan dosa yang telah dilakukan dapat memacu diri agar senantiasa berbuat lebih baik. Diri merasa jijik atau cemas jika perbuatan dosa itu berulang kembali. Kesabaran seperti ini akan memuliakan pelakunya dan enggan melakukan dosa yang telah dilakukan.

4. Sabar dalam Menghadapi Kesulitan
Kesabaran dalam menghadapi kesulitan seperti penyakit atau musibah yang datang dari Allah atau kesulitan yang datang disebabkan oleh manusia. Sabar dalam menghadapi penyakit atau musibah dilakukan dengan menghindari kesedihan dan penyesalan yang berlebihan.

Firman Allah Swt.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan dalam harta, jiwa dan buah-buahan. Maka berikanlah berita gembira kepada orang-orang sabar, yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’, mereka itulah yang mendapat keberkatan sempurna dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Selasa, 20 September 2011

Peringatan Untuk Kaum Wanita!! Berhati2 ttg Jenayah

Ini adalah sangat menakutkan, serupa dengan kes Ms Canny Ong.

Pada suatu hari, terdapat seorang wanita yang berhenti di stesen minyak untuk mengisi minyak. Setelah selesai memenuhkan tangki minyak selepas membayar menggunakan kad kredit di pam dan ingin meninggalkan stesen tersebut, atendan di dalam kedai lantas bercakap menerusi speaker dan memberitahu sesuatu yang berlaku dengan kad itu dan meminta wanita itu masuk ke dalam untuk membayar tunai.

Wanita itu keliru kerana dia telah selesai mengisi minyak dan pembayaran menggunakan kad kredit telah diluluskan. Dia menunjukkan isyarat tangan kepada atendan tersebut dan bersiap sedia untuk meninggalkan tetapi atendan tersebut sekali lagi menggesa wanita tersebut masuk ke dalam kaunter kedai untuk membayar tunai.

Dengan perasaan sedikit marah, wanita itu terus masuk ke dalam kedai dan mempertikaikan tindakan petugas tersebut dan menuduh dia menipu. Atendan tersebut memberitahu supaya wanita itu bertenang dan mendengar dengan teliti. Atendan memberitahu ketika wanita tersebut sedang mengisi minyak, dia telah melihat seorang lelaki telah masuk ke dlm kereta dan bersembunyi dikerusi belakang .

Dengan segera beliau telah menghubungi pihak polis. Wanita tersebut terus menjadi takut dan segera melihat pintu keretanya terbuka dan lelaki itu telah menyusup keluar dan meninggalkan kereta itu dengan tergesa-gesa. Kes baru-baru ini didapati mempunyai kaitan dengan ujian untuk permulaan geng jenayah terbaru dimana memerlukan seseorang untuk membawa balik bahagian badan seorang wanita ..

Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan merangkak perlahan-lahan dan menyusup masuk ke dalam kereta wanita manakala sasaran utamanya adalah stesen minyak atau di kedai runcit pada waktu malam. Kemudian, mereka akan potong kaki / buku lali mangsa menculik mereka dan kemudiannya membunuh dan mencerai-beraikan mereka. Kaedah lain adalah dengan memaksa wanita itu masuk ke dalam kereta kemudian menculik mereka,

Sila sebarkan ini kepada wanita lain, orang muda dan tua.


Pertama, wanita seharusnya lebih berhati-hati apabila ingin masuk ke dalam kereta pada waktu malam.

Kedua, Jangan letakkan kereta di tempat sunyi atau terpencil semata-mata ingin mendapatkan tempat letak kereta percuma!

Ketiga, Jika boleh, elakkan memandu seorang diri pada waktu malam! Ini adalah situasi sebenar! Penculikan! Pembunuhan! Putus dan anggota badan dicerai-ceraikan! Ini semua berlaku di Malaysia !

Jadikan amalan :
1. Pastikan kereta berkunci setiap masa walaupun anda meninggalkan kereta sebentar.
2. Periksa sekeliling kereta sebelum masuk ke dalam kereta.
3. Sentiasa peka terhadap sebarang tanda-tanda pelik dari persekitaran anda dan individu lain di dalam sekitar umum, terutama pada waktu malam!!!.

Sebarkan!!

Azab bagi orang yang melengah-lengahkan solat

Azab bagi orang yang melengah-lengahkan solat

Bagi orang yang suka melengah-lengahkan solat, dia akan menerima lima jenis azab di dunia iaitu tiga semasa mati, tiga di dalam kubur dan tiga lagi selepas kebangkitan.

Azab di dunia ini adalah :
  1. Tidak dirahmati dalam kehidupan.
  2. Kehilangan nur pada wajahnya (muka orang-orang yang soleh penuh dengan nur).
  3. Tidak menerima pahala bagi amalan-amalannya yang baik.
  4. Doa-doa tidak di makbulkan.
  5. Tidak mendapat bahagian dalam doa-doa orang yang soleh.

Azab semasa dia hendak mati pula adalah :
  1. Mati dalam keadaan aib.
  2. Mati kelaparan.
  3. Mati dalam keadaan dahaga hinggakan air dalam laut di dunia ini tak dapat menghilangkan hausnya.

Azab di dalam kubur bagi orang yang suka melengah-lengahkan solat :
  1. Dihimpit oleh kuburnya sendiri se hingga tulang-tulang rusuknya saling berselisihan
  2. Api menyala di dalam kuburnya dan dia diguling-gulingkan di atas baranya pada siang dan malam.
  3. Ular yang bisa dengan mata berapi dan berkuku besi yang panjang sama dengan perjalanan sebulan dilepaskan ke atasnya. Ular itu akan bertempik seumpama bunyi guruh suaranya,“ Tuhanku telah memerintahkan aku supaya memukul kamu sehingga terbit matahari kerana kamu melengah-lengahkan solat subuh hingga zohor, kerana melengah-lengahkan solat zohor hingga matahari masuk ke lubangnya, kerana melengah-lengahkan solat asar hingga maghrib, kerana melengah-lengahkan solat Maghrib hingga Isyak, kerana melengah-lengahkan solat isyak hingga fajar. Ular itu terus memukulnya sehingga ke hari kiamat. Setiap pukulan membenamkannya sehingga tujuh puluh hasta ke dalam bumi.

Azab selepas kebangkitan bagi orang yang meninggalkan solat pula ialah :
  1. Hisabnya keras sekali (disulitkan).
  2. Allah s.w.t. murka padanya.
  3. Dicampakkan ke dalam api neraka.

Menurut satu hadis , bagi orang yang meninggalkan solat, akan tertulis tiga baris ayat yang berikut pada dahinya :
  1. Wahai kamu yang melengah-lengahkan kewajiban Allah.
  2. Wahai kamu yang patut menerima kemurkaan Allah.
  3. Kini kesal lah kerana kamu melengah-lengahkan kewajiban kamu terhadap Allah

Jumaat, 19 Ogos 2011

ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH

Bukti Aqidah Imam Abu Hanifah

"ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH"

Waspada dengan ajaran Sesat Wahabi

Terjemah:

Lima: Apa yang beliau (Imam Abu Hanifah) tunjukan dalam catatannya:

"Dalam Kitab al-Fiqh al-Absath bahwa ia (Imam Abu Hanifah) berkata: Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, Dia ada sebelum menciptakan segala makhluk, Dia ada sebelum ada tempat, sebelum segala ciptaan, sebelum segala sesuatu".

Dialah yang mengadakan/menciptakan segala sesuatu dari tidak ada, oleh karenanya maka tempat dan arah itu bukan sesuatu yang qadim (artinya keduanya adalah makhluk/ciptaan Allah).

Dalam catatan Imam Abu Hanifah ini terdapat pemahaman penting:

  1. Terdapat argumen bahwa seandainya Allah berada pada tempat dan arah maka bererti tempat dan arah tersebut adalah sesuatu yang qadim (tidak memiliki permulaan), juga bererti bahwa Allah adalah benda (memiliki bentuk dan ukuran). Kerana pengertian "tempat" adalah sesuatu/ruang kosong yang diwadahi oleh benda, dan pengertian "arah" adalah puncak/akhir penghabisan dari tujuan suatu isyarat dan tujuan dari sesuatu yang bergerak. Dengan demikian maka arah dan tempat ini hanya berlaku bagi sesuatu yang merupakan benda dan yang memiliki bentuk dan ukuran saja; dan ini adalah perkara mustahil atas Allah (ertinya Allah bukan benda) sebagaimana telah dijelaskan dalam penjelasan yang lalu. Oleh karena itulah beliau (Imam Abu Hanifah berkata: "Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, Dia ada sebelum menciptakan segala makhluk, Dia ada sebelum ada tempat, sebelum segala ciptaan, sebelum segala sesuatu sesuatu".
    Sementara apa yang disangkakan oleh Ibn Taimiyah bahwa arasy adalah sesuatu yang qadim (tidak bermula) adalah pendapat SESAT, sebagaimana kesesatan ini telah dijelaskan dalam Kitab Syarh al-Aqa'id al-'Adludliyyah.
  2. Sebagai jawapan bahwa Allah tidak dikatakan di dalam alam adalah oleh kerana mutahil Allah berada di dalam susuatu yang notabene makhluk-Nya. Dan bahawa Allah tidak dikatakan di luar alam adalah oleh kerana  Allah ada (tanpa permulaan) sebelum adanya segala makhluk, dan Dia ada sebelum adanya segala tempat dan arah. Kerana itulah beliau (Imam Abu Hanifah berkata: "Dia (Allah) adalah Pencipta segala sesuatu".

Keterangan:

Kitab ini berjudul Isyarat al-Maram Min 'Ibarat al-Imam adalah karya Imam al-Bayyadli. Isinya adalah penjelasan aqidah yang diyakini oleh Imam Abu Hanifah sesuai risalah2 yang ditulis oleh Imam Abu Hanifah sendiri.

Pengurusan masa Berkualiti Kita Untuk Anak-anak




Orang sibuk tahu menggunakan masanya dengan cekap, optimum dan berkesan. Sebaiknya peruntukkan masa secara konsisten untuk anak-anak. Walau pun masa di rumah mungkin terbatas, namun gunakanlah secara berkualiti.

Masa berkualiti ialah masa yang digunakan secara optimum dan mencapai tujuannya. Kadang-kadang kita mengadu bahawa kita tidak cukup masa. Namun jika kita semak, berapa banyak masa yang kita gunakan untuk anak-anak secara optimum.

Di sini beberapa cara yang boleh digunakan untuk menjadikan masa kita berkualiti:
  • Apabila pulang dari kerja, hadkan dari melakukan aktiviti yang bersifat sendirian seperti menonton televisyen atau membaca surat khabar, terutama jika masa sudah suntuk. Sebaliknya gunakan masa itu untuk bersama-sama dengan anak. Perlu diingat, menonton TV 'bersama-sama' anak, hakikatnya tidak dikira bersama anak, dan biasanya tidak membawa impak pendidikan.
  • Lakukan aktiviti seperti bermain-main, bersiar-siar, bersukan, bersama-sama anak mengikut kesesuaian umur mereka.
  • Jika kita mempunyai urusan atau program sampingan di luar, seboleh-bolehnya ajak anak bersama-sama, serta gembirakan dan raikan dia, agar dia tidak serik untuk mengikut lagi pada masa akan datang.
  • Bila bersama-sama dalam kenderaan, gunakan masa itu untuk berbual-bual, bertanya tentang kawan-kawan, membuat teka teki atau bercerita. Usah biarkan kita dan anak berdiam diri melayan perasaan masing-masing.
  • Sentiasa fikirkan aktiviti yang serampang dua mata, iaitu satu aktiviti yang boleh mencapai dua matlamat. Contohnya, kita mahu menyihatkan badan dengan bersenam, maka kita ajak anak kita untuk meriadah bersama-sama. Atau, sebagai guru, kita mempunyai tugasan untuk menanda kertas jawapan, maka kita boleh bekerjasama dengannya untuk mengira dan mengisi markah. Berikan ganjaran jika sesuai.

Kenapa terlalu sibuk?

Tegasnya, kesibukan yang dialami itu bukanlah alasan untuk kita abaikan anak-anak.Jika kesibukan itu kerana kerja-kerja ukhrawi seperti berdakwah, melakukan aktiviti Islami dan seumpamanya, maka kita perlu ingat bahawa mendidik anak itu juga kerja ukhrawi. Keutamaannya tidak boleh dinafikan.

Mana mungkin kita sibuk mengajak orang mendekati agama, jika keluarga kita sendiri dibiarkan tanpa pedoman.Bukankah menyampaikan kebenaran kepada yang hampir itu amat penting, di samping menyampaikannya kepada khalayak yang jauh.

Jika kesibukan itu kerana urusan mengumpul kekayaan, membina kerjaya dan mengembangkan empayar bisnes, maka ingatlah semua itu tidak akan ke mana. Bila kita meninggalkan dunia, harta akan menjadi milik orang, kerjaya akan luput dan nama hanya menjadi kenangan.

Jika kita mendidik anak, anak-anak bisa terus-menerus melaburkan pahalanya kepada kita selepas kita pergi. Doa-doa mereka bisa mengubah nasib kita kelak nanti.

Dan dengan kita mendidik anak sehingga dia menjadi soleh, kita dapat mengelakkan diri kita dari dibalun oleh Munkar Nakir dan dibakar di akhirat nanti.

Ingatlah pesan Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا 
يُؤْمَرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari api neraka; yang kayu bakarnya ialah manusia dan batu-batu; penjaganya ialah Malaikat yang kasar, bengis, serta mereka tidak pernah mengengkari apa yang Allah suruh, dan mereka laksanakan apa jua yang Allah arahkan." - Surah al-Tahrim:6

Baginda Rasulullah pula bersabda:

"Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap kamu akan dipertanggungjawabkan atas apa yang kamu pimpin. Seorang suami bertanggungjawab atas isterinya, maka dia akan dipertanggungjawabkan atas perkara itu. Seorang isteri bertanggungjawab atas urusan rumah suaminya, maka dia akan dipertanggungjawabkan atas perkara itu." - Riwayat al-Bukhari dan Muslim

Tanggungjawab Ibu Bapa

Tegasnya, kedua-dua ibu dan bapa bertanggungjawab atas usaha pendidikan ini. Bapa sebagai pemimpin keluarga adalah pihak utama yang perlu berperanan.

Ibu pula perlu menggunakan segala potensi keibuannya untuk mendidik anak menjadi soleh dan solehah.
Jangan sampai anak itu menjadi terabai dan 'yatim sebelum yatim', akibat ibu bapa mereka 'mati sebelum mati',

Sebagaimana diungkap dalam syair Arab, yang diolah seperti berikut:

Bukanlah yatim itu
Si anak yang ibu ayahnya telah pergi...
Hidup perit tidak terperi
Dan ditinggalkannya dalam sepi
Sebetulnya yatim itu...
Si anak yang punya ibu, namun tiada peduli
Dan punya ayah, namun sibuk tak henti-henti.

Pengurusan Masa Lapang Anak-anak

Antara faktor kegagalan dalam pendidikan anak-anak ialah kegagalan ibu bapa menangani soal penggunaan masa lapang anak-anak dengan baik. Kadang-kadang ibu bapa menyangka bahawa anak-anak sibuk seperti mereka. Dari pagi hingga ke petang berkejar ke sana-sini mencari rezeki. Kadang-kadang sibuk pula dengan urusan keluarga dan aktiviti kemasyarakatan. Sedangkan anak terbiar menghabiskan masa dengan sia-sia dan melalaikan.

Ada juga ibu bapa yang cuba menyediakan aktiviti berguna kepada anak-anak, agar mereka manggunakan masa dengan bijak. Namun ramai juga yang lupa bahawa anak-anak ini mempunyai darah muda, kudrat remaja yang sentiasa mahukan aktiviti yang sesuai dengan fitrah mereka.

Anak-anak suka bermain

Waktu anak-anak ini masih kecil, mereka cenderung kepada aktiviti-aktiviti bermain dan berseronok. Ada macam-macam permainan yang mereka suka. Baik permainan dalaman atau in-door, apa lagi yang bersifat luaran out-door.

Bagi ibu bapa yang masa kecilnya tinggal di kampung, perkara ini mungkin dianggap bukan satu masalah. Sewaktu mereka kecil dulu, ibu bapa mereka tidak perlu merancang dan mengatur penggunaan masa lapang.

Di kampung macam-macam permainan boleh dimainkan. Anak-anak akan menggunakan masa lapang dengan berbagai bentuk permainan dengan menggunakan segala sumber yang banyak tersedia dan ruang yang luas.

Namun kini, suasana agak berubah. Anak-anak sukar untuk bergerak bebas bermain di luar. Selain faktor ruang kawasan yang sempit, soal keselamatan juga menjadi hambatan yang kritikal. Anak-anak yang banyak terperap di rumah ini cepat bosan dan memberontak jiwanya. Maka di sini perlunya ibu bapa memikirkan soal perancangan dalam menggunakan masa lapang bagi anak-anak yang masih kecil.

Memahami Remaja

Jiwa remaja juga perlu diselami oleh ibu dan bapa. Secara umumnya remaja tidak suka rasa dikongkong. Nafsu ego yang bersarang dalam jiwa akan membuak-buak menuntut kebebasan dari kawalan orang lain. Namun, ini tidak bermakna remaja tidak boleh didisiplinkan. Jika kena gayanya, mereka boleh menjadi 'tentera-tentera' yang setia menjalankan tanggungjawab dan memenuhi hasrat ibu dan bapa mereka.

Remaja juga mahukan kepuasan fizikal. Zaman remaja adalah zaman cergas. Inilah masa keemasan untuk bersukan, dan berekreasi. Anggota badan dan perasaan remaja akan merasa puas jika digunakan dengan aktiviti-aktiviti yang boleh mendatangkan keseronokan.

Aktiviti fizikal ini bukan sahaja menyihatkan badan dan minda, bahkan juga membangkitkan emosi kegirangan dan mengendurkan rasa memberontak.

Selain suka mencuba, emosi remaja suka diasak dengan cabaran yang getir dan aktiviti yang lasak. Mendepani cabaran yang getir ibarat terbang ke langit tinggi. Melepasi cabaran getir itu bermakna melepasi satu kepuasan tidak terhingga. Jika emosi ini tidak tersalur pada jalan betul, para remaja mungkin akan menjadi mat rempit dan mat gian.

Peluang, Bukannya Ancaman

Realiti psikologi kanak-kanak dan remaja ini bukan satu ancaman atau kelemahan. Ia sebenarnya satu peluang peluang untuk membentuk remaja gemilang. Soalnya bagaimana kita menggunakan masa lapang para anak-anak kecil dan remaja itu. Bagaimana kita menggunakan potensi anak-anak untuk mencapai kehebatan dalam hidup. Masa yang ditempuhi di alam kanak-kanak dan remaja amat berharga.

Waktu inilah kepintaran, watak, sikap dan akhlak cepat berkembang. Aktiviti yang dilalui pada tempoh ini akan banyak memberikan kesan jangka panjang kepada hayat mereka seterusnya.

Kesilapan-kesilapan Mendidik Anak

Sebenarnya terdapat banyak bentuk kesilapan dalam mendidik anak-anak.

Kesilapan terbesar ialah kegagalan ibu dan bapa menjadikan agama sebagai teras dalam pendidikan anak-anak.

Agama membawa kepada keseimbangan antara fizikal dan spiritual. Antara pembangunan akhlak dan kecemerlangan akademik. Antara dunia dan akhirat.

Tanpa agama, anak-anak ibarat ditinggalkan di lorong yang gelap tanpa pedoman untuk diikuti.
Sering kali berlaku, ibu bapa yang bersungguh-sungguh memarahi anak yang mendapat nombor yang corot dalam peperiksaan, tetapi hanya buat selamba abapila mengetahui anaknya meninggalkan solat dengan sengaja.

Tak kurang juga ibu bapa yang sangat mengambil berat soal makan-minum anak-anak tetapi, mengabaikan terus 'makanan' rohani anak-anak yang sentiasa 'lapar' dan 'dahagakan' petunjuk agama.

Ada juga ibu bapa yang membiarkan anak-anak bergaul bebas lelaki perempuan dengan alasan ia adalah 'kebiasaan budak-budak zaman sekarang', tanpa peka dengan batasan syariat yang menuntut kawalan pergaulan antara jantina berbeza.

Ringkasnya, pengabaian agama merupakan kesilapan terbesar dalam pendidikan anak-anak.

Mendidik Tanpa Belas Ihsan

Selain itu, kesilapan juga berlaku apabila ibu bapa mendidik anak tanpa perasaan belas ihsan.

Dr Abdullah Nasih Ulwan menyebut bahawa terdapat anak-anak yang diperlaku dengan perlakuan yang keras sehingga menyebabkan anak-anak tertekan, kecewa, punah harapan dan ada yang membunuh diri.

Tidak dinafikan terdapat ibu bapa yang 'mendidik' anak berbekalkan luapan emosi marah tidak terkawal sehingga ada yang memaki hamun, menghina, memukul dan membelasah anak sendiri.
Bahkan kes-kes penderaan anak masih kerap didengari sehingga hari ini.

Kekerasan melampau ke atas anak-anak ini membuahkan kekacauan jiwa anak-anak. Hal ini juga ada kaitannya dengan faktor anak-anak enggan berada di rumah.

Bagi mereka 'Rumahku Nerakaku'.

Mereka lebih bahagia dan damai bila berada dengan rakan-rakan, yang kadang-kadang membawa mereka ke kancah kemusnahan kekal.

Bagi si ibu dan bapa, perlu diingat bahawa mereka mempunyai tanggungjawab untuk berbuat baik kepada anak-anak kerana anak adalah amanah dari Allah SWT.

"Sesungguhnya Allah menyuruh menjalankan keadilan, berbuat baik, dan memberi kepada kaum kerabat." (Surah an-Nahl:90)

Sabda Rasulullah SAW:
"Sekiranya Allah inginkan kebaikan bagi sesebuah keluarga, maka diberikan sifat belas kasihan kepada mereka. Dan andainya sifat belas kasihan itu suatu ciptaan (yang boleh dilihat), nescaya semua manusia akan memandangnya sebagai sebaik-baik ciptaan dari Allah. Dan sekiranya kekerasan itu adalah satu ciptaan (yang boleh dilihat), nescaya semua manusia akan memandangnya sebagai seburuk-buruk ciptaan dari Allah." - Riwayat Ahmad dan Al-Baihaqi

Terlalu Memanjakan Anak-Anak

Selain itu, kesilapan juga berlaku apabila ibu bapa terlalu memanjakan anak-anak.
Ada ibu bapa yang berat untuk menghukum dan menegur anak-anak semata-mata takutkan anak itu merajuk.

Kuasa merajuk anak itu diberikan sedemikian rupa sehingga anak itu berjaya memanupulasikannya sebagai senjata untuk mengugut ibu bapa.

Tidak salah untuk memanjakan mereka. Memang anak-anak perlukan kemanjaan dan kasih sayang.
Namun, tindakan yang salah ialah terlalu memanjakan anak dengan tidak menetapkan disiplin dan sempadan ke atas anak-anak.

Akhirnya anak itu menjadi terlalu bebas, dan gagal dididik dangan teratur dan berprinsip.

Kesimpulan

Ringkasnya, antara faktor yang merosakkan pendidikan anak ialah berpunca dari ibu bapa sendiri yang gagal mendidik dengan cara yang betul.

Realiti hidup masa kini yang semakin kompleks dan mencabar menuntut ibu bapa agar lebih tekun mendalami ilmu dan kemahiran keibubapaan dan mengadaptasinya dalam kehidupan berkeluarga.

Landasan agama merupakan asas yang paling baik untuk menjadi bekalan dan rujukan dalam mendidik anak-anak menuju ketinggian sahsiah.

7 Nasihat Berguna untuk semua dari Ibrahim bin Adham.

NASIHAT UNTUK SEMUA

Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tamu,
dan saya tahu mereka itu adalah seorang ulama sufi. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :

1) Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan kesedaran hatinya.
2) Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan kata-kata hikmah darinya.
3) Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan kemanisan ibadahnya.
4) Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan khusnul khatimahnya.
5) Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan akan hidup hatinya.
6) Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan kelurusan agamanya.
7) Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan akan keredhaan Allah padanya."
Siapakah Ibrahim bin Adham?
Ibrahim bin Adham. Beliau seorang Sultan/ Raja yg sanggup meninggalkan pangkat, keluarga, kemuliaan dunia, harta dan sebagainya.. demi menjadi hamba Allah yang sebenarnya.
Seorang Sultan atau Raja yang mencari  Jalan kebenaran. Akhirnya, beliau menjadi seoarang Ahli Tasawuf yg hebat. Perjalanan beliau mencari kebenaran amat sukar.. seorang tokoh yang hebat.

Bangsa Melayu: dari sudut Budaya, Sejarah serta kesannya

SEJARAH
Ketahui olehmu bahawa Ilmu Tarikh itu daripada sebesar-besar segala kadarnya. Dan terlebih cemerlang dalam segala kelam, tercengang itu qamarnya. Ia memberi faedah akan yang mempunyainya akan cerdik dan tajam penilikkannya. 
Adapun ahli Tanah Melayu kita, maka tiadalah mereka itu memperduli dengan sya’an tawarikh. Hingga jahilah mereka itu akan ahwal segala masa yang telah lalu atas negeri mereka daripada beberapa masa yang hampir. Bahkan tiada mengetahui mereka itu akan nama-nama nenek moyang mereka itu (Syeikh Ahmad al-Fathani -
Kitab Hadiqatul Azhar)
KUPASAN 2
Golongan yang ingin membuat tafsiran semula sejarah negara ini. Mereka ingin menutup kesilapan silam dan asal-usul. Sejarah sebenar kemerdekaan negara, kaum pendatang dll dipelihara dengan dijadikan subjek wajib mata pelajaran di sekolah-sekolah

Golongan yang mengumpul, menyusun dan mencantum nasab keturunan keluarga bagi memastikan anak-cucu kenal susur-galur dan menjalin hubungan silaturahim. Kalau asal benih yang baik, dicampak ke laut menjadi pulau, dicampak ke darat menjadi gunung, dicampak ke langit menjadi bintang.
 Melayu dari sudut BUDAYA

Bangsa Melayu itu adalah bersifat ikhlas, lemah lembut lunak, berperibadi baik. Sebahagian ciri-ciri khusus mereka itu, ialah bahawa tidak terlihat di negeri mereka dan lainnya peminta (pengemis) walau pun keadaan mereka sendiri sangat miskin. 
Fitrah bangsa Melayu sangat mematuhi kedua-dua orang tuanya. Sebahagian besar mereka dengan mudah mengikut perintah-perintah agama Islam 
(Syeikh Ahmad al-Fathani - Kitab Hadiqatul Azhar)
KUPASAN 3
Golongan yang mengksploitasi sifat “baik hati” ini dengan menuntut pelbagai. Ibarat diberi betis, nak peha! 
Tuntutan-tuntutan ini dilayan secara beransur-ansur umpama menarik rambut dalam tepung, rambut tak putus tepung tak tumpah. Misalnya bantuan sekolah Cina persendirian, universiti sendiri dan lain lain

Golongan yang melihat jati diri orang Melayu sebagai suatu kelemahan dan lebih cenderung memakai nilai-nilai hidup liberal yang sekular. Contohnya Abdullah Munsyi (1796-1854) @ Abdullah Padre yang belajar kebebasan berfikir dari kumpulan mubaligh Kristian dan menjadi penterjemah pertama kitab Injil (Kajian Dr Abdullah Abd Rahman, USM). Maka tak hairanlah, sejarah berulang kembali dengan munculnya golongan Melayu yang liberal agama

Golongan muda secara fitrahnya sering berbeza pendapat dengan golongan tua, khususnya ibu bapa. Namun dengan pengaruh (nasihat, rasa hormat dan sayang) kepada ibubapa, akhirnya anak-anak muda ini akan kembali patuh kepada pendapat mereka. 
Oleh itu ibubapa perlu diberi kefahaman yang jelas tentang isu-isu aqidah semasa yang dibawa musuh dalam selimut

 
 

Dalil Bertawasul Dengan Orang yang Mati Dan Belum Lahir

Nabi Adam Bertawassul dengan Nabi Muhammad SAW. Sebelum Nabi Muhammad Lahir
Umar ra. berkata bahwa baginda Rasulullah SAW berkata :

“Tatkala Nabi Adam a.s. telah berbuat kesalahan (yang dengan sebab itu nabi Adam a.s. telah dihantar dari sorga ke dunia ini maka baginda a.s. senantiasa berdoa dan beristighfar sambil menangis-nangis).

Sekali beliau mengangkat kepalanya ke langit dan memohon :

“Ya Allah aku memohon (keampunan) kepada Engkau dengan berkat Muhammad SAW “
Maka Allah SWT mewahyukan kepadanya : “Siapakah Muhammad SAW ini, yang engkau memohon keampunan dengan berkatnya?

Baginda a.s menjawab : Ketika Engkau jadikan aku, maka sekali daku melihat ke ‘arsymu dan terpandang tulisan Laa ilaha illallahu Muhammadurrasuulullahi (Tidak ada tuhan yang berhaq disembah melainkan Allah – Nabi Muhammad SAW adalah Utusan Allah). Maka aku yakin bahwa tiada siapa pun yang lebih tinggi darinya disisiMu yang namanya Engkau letakan bersama Nama Mu”.

Lantas Allah mewahyukan kepada baginda a.s. : 

” Wahai Adam, sesungguhnya dia adalah Nabi Akhir zaman dari keturunanmu. Sekiranya dia tidak ada maka pasti aku tidak akan menciptakanmu”


(Dikeluarkan dari Thabrani dalam Jami’ushaghir dan juga Hakim dan Abu Nu’aim dan Baihaqi keduanya dalam dalam kitab ad-dalail).


Keterangan :

Pada masa itu apa dan dengan cara bagaimanakah baginda Adam as memohon keampunan kepada Allah SWT tentang hal ini didapati berbagai macam riwayat tetapi tidak ada perselisihan dalam riwayat tersebut.
Ibnu Abbas ra berkata bahwa Nabi Adam as pernah menangis yang jika tangisan seluruh manusia dikumpulkan maka tidak akan menyamai tangisan Adam as. Sehingga baginda tidak mengangkat kepalanya ke langit.

Didalam sebuah hadits diterangkan : “Andaikata titisan airmata nabi Adam as ditimbang dengan titisan airmata seluruh anak cucunya. Maka titisan air mata beliaulah yang akan memberati.”

Maka dalam keadaan yang sedemikian itu bagaimana baginda bermunajat dan memohon pengampunan itu tidak mungkin diduga oleh manusia biasa. Oleh itu tentang cara-cara mengenai memohon keampunan yang diterangkan dalam hadits diatas tidaklah terdapat kesukaran apapun. Salah satunya adalah memohon keampunan dengan bekat baginda SAW dan tertulisnya kalimah “laa ilah illallah Muhammadurrasulullah” di Arsy juga disebutkan dalam hadits yang lain.

Baginda SAW bersabda :
Saat aku memasuki syurga (pada malam mi’raj) aku melihat kedua belah pintu surga tertulis 3 baris kalimat.

Kalimat Pertama :
Laa ilaha illallahu Muhammadurrasuulullahi
(Tidak ada tuhan yang berhaq disembah melainkan Allah – Nabi Muhammad SAW adalah Utusan Allah)

Kalimat kedua :
maa qaddamnaa wajadnaa wamaa akalnaa rabihnaa wamaa khalafnaa khasarnaa
“Apa-apa yang telah kami hantar kemuka (sedekah dsb) telah diterima. Apa-apa yang telah kami makan (didunia) telah menguntungkan kami. Dan apa-apa yang kami tinggalkan (didunia) telah merugikan kami

Kalimat ketiga :
“ummatummadznibatun warabbun ghafuurun”
“Umat adalah pendosa dan Tuhan pengampun”

(Fadhilat Dzikir, Hadits 28)

Jadi telah jelas bahawa Nabi Adam bertawasul dengan nabi Muhammad SAW sebelum nabi dilahirkan krna ketinggian darjat Nabi Muhammad SAW dan Nama Nabi Muhammad Tertulis di ‘Arsy. Jadi saat Rasulullah belum dilahirkan, saat Rasulullah hidup mahupun saat Rasulullah sudah wafat.

maka dibolehkan bertawasul dengan keberkatan Nabi SAW. (krna ketinggian darjat Nabi Muhammad SAW dan Nama Nabi Muhammad Tertulis di ‘Arsy).


Perilaku Salaf Saleh Penguat Legalitas Tawassul / Istighotsah

Jika riwayat sebelumnya berkaitan dengan ‘diam’-nya Ali terhadap orang yang bertawassul kepada yang telah meninggal. Padahal kita tahu bahwa Ali adalah sahabat dan menantu mulia Rasul. Kini berkaitan dengan ‘saran’ istri Rasulullah. Jika bertawassul/istighotsah terhadap orang yang telah mati adalah bid’ah atau syirik, maka apakah mungkin isteri Rasul -seperti Ummul mukminin Aisyah- tidak mengetahui hal itu, padahal ia selalu hidup bersama Rasul yang selayaknya Rasul sebelum mendidik orang lain terlebih dahulu mendidik isteri dan anaknya terlebih dahulu.

Jika istighotsah terhadap orang yang zahirnya telah mati adalah bid’ah dan syirik –yang dibenci dalam Islam- lantas, apakah mungkin Rasul tidak megindahkan perintah Allah untuk; “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka!”? Apakah kaum pengikut sekte Wahhaby jauh lebih paham Islam daripada Ali bin Abi Thalib dan Ummulmukminin Aisyah? Silahkan direnungkan dengan hati dan kepala yang dingin!

    Tawassul / Istighatsah (5); Prilaku Salaf Saleh Penguat Legalitas Tawassul / Istighotsah
Kita semua mengetahui bahwa para sahabat, tabiin dan tabiut at-tabiin adalah termasuk dalam golongan salaf soleh dimana mereka hidup sangat dekat denga zaman penurunan risalah Islam. Terkhusus para sahabat yang mendapat pengajaran langung dari Rasulullah SAW dimana setiap perkara yang tidak mereka pahami langsung mereka tanyakan dan langsung mendapat jawabannya dari baginda Rasul. Salah satu dari sekian perkara yang menjadi bahan kajian kita kali ini adalah, bagaimana pemahaman para sahabat berkaitan dengan konsep istighotsah / tawassul yang sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.

Untuk mempersingkat waktu, di sini kita akan menunjukkan beberapa riwayat yang menjelaskan pemahaman Salaf Saleh –yang dalam hal ini mencakup para sahabat mulia Rasul- berkaitan dengan konsep tersebut, dan parktik mereka dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, kita akan memberikan beberapa contoh seperti di bawah ini:

1- Dahulu Rasulullah mengajarkan seseorang tentang tata cara memohon kepada Allah dengan lantas menyeru Nabi untuk bertawassul kepadanya, dan meminta kepada Allah agar mengabulkan syafaatnya (Nabi) dengan mengatakan:
    “يا محمد يا رسول الله إني أتوسل بك إلي ربي في حاجتي لتُقضي لي اللهم فشفعه فيٍ”َ.
(Wahai Muhammad, Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku bertawassul denganmu kepada Tuhanku dalam memenuhi hajatku agar dikabulkan untukku. Ya Allah, terimalah bantuannya padaku).
(Lihat: Kitab “Majmu’atur Rasa’il wal Masa’il” karya Ibnu Taimiyah 1/1

Jelas sekali bahwa yang dimaksud dengan lelaki di atas adalah lelaki muslim yang sezaman dan pernah hidup bersama Rasul, serta pernah belajar dari beliau, yang semua itu adalah memenuhi kriteria sahabat menurut ajaran Ahlusunnah wal Jamaah.

Mari kita teliti dan renungkan kata demi kata dari ajaran Rasul terhadap salah seorang sahabat itu sewaktu beliau mengajarinya tata cara bertawassul melalui ‘diri’ Muhammad sebagai Rasulullah, satu ‘kedudukan’ (jah) tinggi di sisi Allah.

Sengaja kita ambil rujukan dari Ibnu Taimiyah agar pengikut sekte Wahhaby memahami dengan baik apa sinyal dibalik tujuan kami menukil dari kitab syeikh mereka itu, agar mereka berpikir.


2- Khalifah Umar bin Khattab pernah meminta hujan kepada Allah melalui paman Rasul, Abbas bin Abdul Mutthalib. Dalam bertawassul, khalifah Umar mengatakan:
“ا
    للهم كنا نتوسل إليك بنبينا فتسقينا و إنا نتوسل إليك بعم نبينا فاسقنا. قال: فيسقون”
(Ya Allah, dahulu kami bertawassul kepada-Mu melalui Nabi kami lantas Engkau beri kami hujan. Sekarang kami bertawassul kepada-Mu melalui paman Nabi kami maka beri kami hujan. Dan (perawi) berkata: maka mereka diberi hujan). (Lihat: Kitab “Shohih Bukhari” 2/32 hadis ke-947 dalam Bab Shalat Istisqo’)

Riwayat di atas memberikan pelajaran kepada kita bagaimana Khalifah Umar –sahabat Rasul- melakukan hal yang pernah diajarkan Rasul kepada para sahabat mulia beliau. Walaupun riwayat di atas menunjukkan bahwa Umar bin Khattab bertawassul kepada manusia yang masih hidup, akan tetapi hal itu tidak berarti secara otomatis riwayat di atas dapat menjadi bukti bahwa bertawassul kepada yang telah mati adalah ‘haram’ (entah karena alasan syirik atau bid’ah), karena tidak ada konsekuensi di situ.

Di tambah lagi nanti terdapat riwayat lain yang menjelaskan bahwa sebagian sahabat –sesuai dengan pemahaman mereka dari apa yang diajarkan Rasul- juga melakukan tawassul kepada seseorang yang secara zahir telah mati. Yang jelas, riwayat di atas dengan tegas menjelaskan akan legalitas tawassul / istighitsah dan menyangkal pendapat sebagian Wahhaby yang mengatakan bahwa bertawassul adalah perbuatan sis-sia dan bertentangan dengan ke-Mahamendengar dan Mahamengetahui-an Allah SWT. Juga sekaligus menjelaskan legalitas tawassul melalui diri (Abbas bin Abdul Mutthalib) dan kedudukan (sebagai paman manusia termulia) di hadapan Allah SWT.

3- Berkata al-Hafidz Abu Abdillah Muhammad bin Musa an-Nukmani dalam karyanya yang berjudul “Mishbah adz-Dzolam”;

Sesungguhnya al-Hafidz Abu Said as-Sam’ani menyebutkan satu riwayat yang pernah kami nukil darinya yang bermula dari Khalifah Ali bin Abi Thalib yang pernah mengisahkan: “Telah datang kepada kami seorang badui setelah tiga hari kita mengebumikan Rasulullah. Kemudian ia menjatuhkan dirinya ke pusara Rasul dan membalurkan tanah (kuburan) di atas kepalanya seraya berkata:

Wahai Rasulullah, engkau telah menyeru dan kami telah mendengar seruanmu. Engkau telah mengingat Allah dan kami telah mengingatmu. Dan telah turun ayat; “Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS an-Nisa: 64) dan aku telah menzalimi diriku sendiri.

Dan aku mendatangimu agar engkau memintakan ampun untukku. Lantas terdengar seruan dari dalam kubur: Sesungguhnya Dia (Allah) telah mengampunimu”. (Lihat: Kitab “Wafa’ al-Wafa’” karya as-Samhudi 2/1361)

Dari riwayat di atas menjelaskan bahwa; bertawassul kepada Rasulullah pasca wafat beliau adalah hal yang legal dan tidak tergolong syirik atau bid’ah. Bagaimana tidak? Sewaktu prilaku dan ungkapan tawassul / istighotsah itu disampaikan oleh si Badui di pusara Rasul -dengan memeluk dan melumuri kepalanya dengan tanah pusara- yang di tujukan kepada Rasul yang sudah dikebumikan, hal itu berlangsung di hadapan Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib.

Dan khalifah Ali sama sekali tidak menegurnya, padahal beliau adalah salah satu sahabat terkemuka Rasulullah yang memiliki keilmuan yang sangat tinggi dimana Rasulullah pernah bersabda berkaitan dengan Ali bin Abi Thalib KW:

- “Ali bersama kebenaran dan kebenaran bersama Ali” (Lihat: Kitab “Tarikh Baghdad” karya Khatib al-Baghdadi 14/321, dan dengan kandungan yang sama bisa dilihat dalam kitab “Shohih at-Turmudzi” 2/29
- “Ali bersama al-Quran dan al-Quran bersama Ali, keduanya tidak akan pernah terpisah hingga hari kebangkitan” (Lihat: Kitab “Mustadrak as-Shohihain” karya al-Hakim an-Naisaburi 3/124)

- “Aku (Rasul) adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu gerbangnya. Barangsiapa menghendaki (masuk) kota maka hendaknya melalui pintu gerbangnya” (Lihat: Kitab “Mustadrak as-Shohihain” 3/126)
- “Engkau (Ali) adalah penjelas kepada umatku tentang apa-apa yang mereka selisihkan setelah (kematian)-ku” (Lihat: Kitab Mustadrak as-Shohihain” 3/122)

Jika tawassul / istighotsah terhadap orang yang telah mati adalah syirik atau bid’ah –sebagaimana yang diiskukan oleh kelompok sekte Wahhaby- dan pada riwayat di atas disebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib –pemilik pujian-pujian Rasul yang tertera dalam kitab-kitab Ahlusunnah tadi- yang menjadi saksi perbuatan si Badui muslim tadi -yang bertawassul di pusara Rasul- lantas diam padahal beliau mampu untuk melarangnya jika itu tidak legal (ghair syar’i) maka ada dua kemungkinan;

1- Ali adalah sahabat yang tidak tahu apa-apa (bodoh) tentang hukum Islam, terkhusus masalah larangan bertawassul kepada orang yang telah meninggal. Dimana dari ungkapan pada poin ini juga meniscayakan bahwa, Rasul telah berbohong kepada kita (umatnya), bahwa ternyata Ali bukan pemilik keutamaan-keutamaan seperti hadis-hadis di atas. Bagaimana mungkin orang yang tidak memiliki kemuliaan semacam itu lantas direkomendasikan oleh Rasul yang al-Amin itu?

2- Hadis-hadis pujian Rasul terhadap peribadi Ali itu benar. Dan diamnya Ali atas perbuatan si Badui tadi membuktikan bahwa bertawassul/istighotsah terhadap orang yang zahirnya telah mati itu adalah legal menurut syariat Islam, paling tidak yang difahami Ali sebagai pintu gerbang ilmu Rasul, yang selalu bersama kebenaran, selalu bersama al-Quran dan yang diberi mandat Rasul untuk menjelaskan hal-hal yang terjadi perbedaan pendapat di kalangan kaum muslimin, pasca wafat Rasul.

Tentu, bagi seorang ‘Ahlusunnah wal Jamaah sejati’, pasti ia akan memilih kemungkinan yang kedua. Karena kemungkinan yang pertama itu sangat berat resikonya di dunia maupun di akherat, terkhusus bagi pengaku Ahlusunnah wal Jamaah. Kecuali jika kita melakukan kebodohan sebagaimana apa yang sering dilakukan oleh kebanyakan ulama Wahhaby, mudah menvonis sebuah hadis yang tidak sesuai dengan doktrin akidahnya dengan vonis “hadis lemah” (dho’if), tanpa melakukan pengecekan secara detail terlebih dahulu.

6 Amalan pembina peribadi

6 Amalan pembina peribadi:
1.Berpuasa setiap Isnin dan Khamis
2.Solat 5 waktu tepat pada waktunya dan laksanakan solat tahajud.
3.Kurangkan percakapan sia-sia dan banyakkan doa.
4.Perbanyakkan mentelaah berbagai buku agama,politik, sains,sejarah dan sebagainya.
5.Ikuti perkembangan umat Islam.
6.Lakukan riadah"bersenam,berjalan,atau sebagainya.

5 Jenis Teman, Biarlah kita cerewet

                     Pilihlah Teman dan Sahabat:
1.Barang sesiapa yang gemar berteman golongan kaya akan ditambah
oleh Allah kecintaannya terhadap dunia,suka bermewah dan bertambah
sifat kedekutnya sehingga melupakan hari akhirat.
2.Barang sesiapa yang suka berdampingan dengan pegawai pemerintah atau raja akan ditambah oleh Allah sifat kasar dan sombong.3.Barang sesiapa yang gemar bergaul dengan perempuan akan ditambah oleh Allah sifat bodoh dalam syahwatnya.
4.Barang siapa yang suka bergaul dengan orang-orang fasik akan
bertambah beraninya membuat dosa dan menundakan taubat.
5.Barang siapa yang suka mendampingi orang-orang Soleh akan
bertambahlah keinginan berbuat taat kepada Allah.

8 Bahaya: Elakkan Dari Ketawa Terbahak-bahak

Abul Laits berkata: “Awaslah kamu dari tertawa terbahak-bahak kerana mengandungi LAPAN bahaya iaitu:

1. Tercela oleh ulama dan orang yang sopan sempurna akal
2. Memberanikan orang bodoh kepadanya
3. Jika engkau bodoh nescaya bertambah kebodohanmu dan bila engkau alim berkurang ilmumu sebab ada riwayat: Seorang alim jika tertawa bererti telah memuntahkan ilmunya 
4. Melupakan dosa-dosa yang lampau
5. Memberanikan berbuat dosa dimasa mendatang sebab bila tertawa gelak membekukan hatimu
6. Melupakan mati dan akhirat
7. Engkau menanggung dosa orang yang tertawa kerana tertawamu
8. Tertwa gelak-gelak itu menyebabkan banyak menangis diakhirat

6 perkara yang Allah sembunyikan

6 perkara yg Allah sembunyikan..
Allah SWT selesai menciptakan Jibrail as dengan bentuk yang cantik, dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang panjang , sayap itu antara
timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan 124, 000 sayap). Setelah itu Jibrail as memandang dirinya sendiri dan berkata:

“Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yang lebih baik daripada aku?.”

Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud.. “Tidak”

Kemudian Jibrail as berdiri serta solat dua rakaat kerana syukur kepada Allah swt. dan tiap-tiap rakaat itu lamanya 20,000 tahun.

Setelah selesai Jibrail as solat, maka Allah SWT berfirman yang bermaksud. “Wahai Jibrail, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang
bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di
akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad.’ Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu aku lebih sukai dari solatmu itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu, sedangkan kamu mengerjakan solat bukan atas perintahKu.”

Kemudian Jibrail as berkata: “Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadat mereka?”

Lalu Allah berfirman yang bermaksud!. “Ya Jibrail, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai tempat tinggal…”

Kemudian Jibrail as meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma’waa. Setelah Jibrail as mendapat izin dari Allah SWT maka pergilah
Jibrail as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarak perjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat jibrail as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah SWT lalu ia berkata dalam sujud:

“Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya? ”

Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud. “Wahai Jibrail, kalau kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan
kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan…. .”

Marilah sama2 kita fikirkan dan berusaha lakukan… Sesungguhnya Allah S.W.T telah menyembunyikan enam perkara iaitu :

* Allah S.W.T telah menyembunyikan redha-Nya dalam taat.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan murka-Nya di dalam maksiat.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan nama-Nya yang Maha Agung di dalam Al-Quran.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan Lailatul Qadar di dalam bulan Ramadhan.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan solat yang paling utama di dalam solat (yang lima waktu).
* Allah S.W.T telah menyembunyikan (tarikh terjadinya) hari kiamat di dalam semua hari.

Semoga kita mendapat berkat daripada ilmu ini. Wallahualam

Kisah Tasik Euffrat atau Tasik Galilee dan 3 Tokoh Akhir zaman

Perkongsian untuk teman-teman, moga dapat dikongsikan apa2 yang bermanfaat dari pengaetahuan kalian. Insya Allah,Tulisan di ambil dari satu blog dan forum yang kerap saya lawati. Saya telah edit dan permudahkan bagi kemudahan pembacaan.

"Assalamualaikum semua wahai hamba Allah s.w.t. yang sedang membaca berita bermanfaat ini menerusi alam maya. Salam peringatan dari saya kepada semua sahabat dunia dan akhirat.

Hari ini saya akan dedahkan secara terbuka kepada semua pembaca mengenai Tasik Galilee, sebuah tasik yang dikelilingi darat sedang pun mengering dengan derasnya ketika ini. Nama lain bagi tasik ini ialah

- Lake of Gennesaret
- Lake Kinneret
- Sea of Tiberias
 
Ada satu hadis sahih yang saya sengaja tidak tunjukkan di sini, hadis itu memberitahu saya dan anda semua, bahawa apabila keringnya tasik ini maka tunggulah kamu akan turunnya Al-Masih Isa, itulah saatnya dan perhatikanlah tasik ini sebagai... antara sempadan begitu hampirnya tanda-tanda besar.
 
Carilah hadis sahih ini sampai dapat, dan bila anda tahu dan menjumpai hadis ini, pada ketika anda tahu itu, anda pasti dalam ketakutan yang amat sangat. Apa yang menjadi kerisauan saya sekarang ialah tasik ini sudah pun kering dengan derasnya setiap hari turun beberapa milimeter sejak tahun 2000 masihi lagi dan 10 tahun telah pun berlalu...

Saudara serumpunku, anda semua harus beringat, bila tasik ini kering, maka itulah saat di mana Nabi Isa akan turun ke planet bumi untuk membantu Imam Mahadi, memburu dajjal ke seluruh pelusuk bumi.

Saya ingatkan lagi, hadis ini amatlah sahih, sedangkan tiada satu pun ulamak di Tanah Melayu berani membongkar hadis sahih ini, dengan kata lain, mereka tahu tapi mereka kurang keberanian kerana hakikat itu jelas, Tasik Galilee sedang kering dengan lajunya, dan mengikut kajian sains, tasik ini akan kering dalam tempoh masa 50 tahun sahaja dan menemui dasar permukaan bawahnya, dan ketika itulah Nabi Isa turun.

Dan anda semua perlu faham, sebelum Nabi Isa turun dalam tempoh 50 tahun akan datang (plus-minus), sudah pastilah proses-proses untuk menjadi asbab perlunya baginda turun, asbab itu mestilah terjadi, Ini bermakna wahai saudaraku sekalian, proses ini "sepatutnya" sudah berlaku…

- Tasik Galilee sedang mengering dengan derasnya setiap hari...

- ini bermakna sistem dajjal akan mencapai kemuncaknya (yang membolehkan dajjal muncul dengan sempurna)

- bila dajjal akan keluar itu kita tak pasti, namun semua tanda kecil & fitnah yang membolehkan dia keluar itu sudah pun wujud di sekeliling kita, benarkan???

- anda kena faham, banyak hadis sahih mengatakan pemuda dari timur yang dilantik menjadi Imam Mahadi adalah dalam sekitar umurnya mencecah 40 tahun...

- dan ini bermakna saya amat yakin, bahawa Imam Mahadi dari timur itu sudah pun berada di kalangan kita, samada baginda di saat ini baru dilahirkan? atau masih kanak-kanak? atau sedang belajar di sekolah menengah, atau pun sedang dalam alam remaja, kita tak pasti...

-Ingatlah, saya menyampaikan mesej ini di dalam alam maya tidak lain tidak bukan, ingin mengajak anda semua melangsaikan hutang secepat mungkin sebelum nibiru melintasi orbit kita, kerana atas sebab lintasan itulah, maka gerhana matahari & gerhana bulan akan berlaku serentak, dan kamu wahai orang muslim, tentu di saat itu sedar, bahawa di masa 2-3 tahun lepas, ada manusia pernah memberitahu anda tentang hal ini, namun anda mungkin terlambat dan mengabaikannya di saat itu...

-dan kerana itulah saya hadir untuk menyedarkan ramai saudara-saudaraku, rakan-rakan, semua hamba Allah dan ramai dari mereka sebelum saat itu tiba, menjelma tanpa kita duga...

Ingatlah saudara-saudara ku...Mereka bertiga akan muncul selang silih berganti sahaja, dan mereka bertiga berkongsi gelaran yang sama, mereka bertiga adalah manusia belaka. Dua daripada mereka mendapat rahmat berupa umur yang panjang, sedangkan satu daripada mereka bertiga berumur pendek tetapi dapat memimpin dunia.

Ketahuilah mereka bertiga ialah:

- Al Masih Imam Mahadi
- Al Masih Dajjal
- Al Masih Isa

Ingatlah kawan-kawan...sekiranya umur anda adalah sekitar 20-an 30-an (pada hari ini), percayalah, dalam tempoh 50 tahun ini sahaja, semua tanda-tanda untuk munculnya tanda-tanda besar, pasti 100% muncul di zaman anda, samada anda ditakdirkan untuk mati sebelum peristiwa itu muncul, atau anak-anak anda yang bakal berhadapan dengan ujian itu. 
Ketahuilah, Tasik Galilee sudah pun mulai mengering sejak tahun 2000 masihi lagi, dan proses pengeringan ini amat dahsyat sehingga yahudi di Israel meminta bantuan dunia untuk menaikkan kembali aras Tasik Galilee ini dan 10 tahun sudah pun berlalu, ada baki lagi 40 tahun (plus-minus) sebelum turunnya Nabi Isa ke planet bumi, dan anda harus ingat!!!

Sekali lagi saya ingatkan anda, bila Nibiru melalui nanti (diteorikan), 2 gerhana akan berlaku (diselidiki), iaitu bulan dan matahari (dari pandangan mata di permukaan bumi), dan teori 2 gerhana pada tahun 80-an "akan bergabung" teori gerhana tahun 2012, dan sekiranya teori ini benar-benar berlaku, maka sahlah dan lengkaplah semua tanda-tanda kecil, dan kehadiran tanda-tanda besar pasti berlaku tanpa anda jangka.

Planet Nibiru (Planet-X) adalah planet yang dimaksudkan oleh Rasulullah sebagai dua gerhana berlaku serentak yang memancarkan cahaya merah ke bumi. Planet Nibiru ini tidak menghentam bumi tetapi tarikan gravitinya yang sangat kuat akan menjahanamkan semua PANCARAN API yang terdapat pada bumi. 
 
TANDA-TANDA BESAR KIAMAT? OBJEK MERAH KELIHATAN DI LANGIT. 
 
Planet ini hanya akan lalu di antara bumi dan matahari dimana kecerahannya berwarna kemerah-merahan seakan-akan anak matahari. Sekiranya kehadiran planet besar ini melintas di antara orbit bumi & matahari, gelombang-gelombang pancaran akan keluar, dan menjahanamkan semua sistem-sistem dunia yang menggunakan elektronik atau pancaran api. 
Ini bermakna, apa sahaja jentera langit dan bumi, asalkan yang mempunyai saluran elektrik, akan dengan sendirinya tidak berfungsi, satelit, jet pejuang, kapal laut enjin fuel system, kereta api, motorsikal, kereta kebal, laptop, tenaga elektrik, handphone, playstation tidak akan berfungsi lagi, dan anda akan kembali ke zaman sebelum tibanya elektrik. Itu pun sekiranya anda masih hidup hasil dari peristiwa ini, kerana dianggarkan 2/3 penduduk bumi akan lenyap hasil dari tindak balas berbahaya antara bumi dan Planet-X.

Benarlah kata-kata RASULULLAH s.a.w bahawa satu hari nanti bumi akan hancur dan satu zaman dipanggil back to ancient berlaku di mana segala teknologi pupus dan manusia akan kembali seperti zaman purba, berperang dengan pedang cara kuno, menunggang kuda sebagai satu medium pengangkutan...bersedialah kita umat Islam...ALLAHHUAKBAR!

KAJIAN SAINS: Setelah saya membuat kajian, sekiranya kehadiran planet besar ini dan melintas di antara orbit bumi & matahari, gelombang-gelombang pancaran akan keluar, dan menjahanamkan semua sistem-sistem dunia yang menggunakan elektronik atau pancaran api. Anda akan kembali ke zaman sebelum tibanya elektrik. Ini pesanan saya lagi...

Tiada satu hadis pun menerangkan yang manusia akhir zaman berperang dengan alat-alat yang selain pernah nabi sendiri gunakan. Sekiranya kajian saya di atas berpandukan hadis, maka sudah tentulah bahawa apa sahaja teknologi moden hari ini, persenjataan tercanggih, akan menjadi tidak aktif dan hancur dari dunia ini...
Maka hidup anda selepas peristiwa besar ini berlaku, adalah satu kehidupan di mana anda bakal hidup di zaman sebelum hadirnya elektrik, manusia akan kembali kepada fitrah semula, dan mana-mana manusia yang tinggal di bandar, adalah manusia yang paling rugi di kala itu kerana bandar yang duduki itu sedang tenggelam, kerana itulah kita kena bina perkampungan Muslim seperti banyak yang ada di Tanah Melayu...

Saya berpesan kepada anda sekali lagi, gunakan duit anda untuk:

-melangsaikan hutang dunia

-membeli tanah di kawasan pedalaman

-menguasai sungai-sungai dan pinggiran gunung

-membeli kuda seorang dua ekor

-mengasah pedang dan mencanai keris

-menguasai kembali teknik MEMANAH

-dan kembali mengajar anak-anak anda semua berenang

Ketahuilah, kita ada tak sampai 40 tahun sahaja lagi sebelum Tasik Galilee kering sepenuhnya, kita ada hanya purata 40 tahun sahaja lagi sebelum turunnya Nabi Isa ke planet Bumi ini, dan anda kena faham lagi sekali, sebelum Nabi Isa itu turun, sudah pastilah Imam Mahdi itu sudah pun ada di keliling kita, dan sudah pastilah peperangan besar pasti terjadi, dan sudah semestinya lah akibat perang itu, dengan sebab sistem yang lengkap di sekeliling kita menyebabkan Dajjal itu pasti juga akan keluar, ya kawan-kawan...dajjal akan muncul dulu sebelum turunnya Nabi Isa, dan Imam Mahdi akan muncul dulu sebelum Dajjal keluar dari Khurasan, sekali lagi saya ingatkan,anda hanya ada 40 tahun lebih sahaja sebelum 1 tanda besar pertama keluar, bila satu tanda besar keluar, perhatikan sekeliling anda, semua tanda-tanda kecil sudah lengkap kan? Bila satu tanda besar keluar, akan datang tanda-tanda besar seterusnya tanpa ragu-ragu...

Dan ingatlah wahai Muslimin, doa Nabi Ibrahim makbul sehingga akhir zaman, dari susur galur bagindalah berakhirnya Rasul terakhir Nabi Muhammad, dari susur galur Nabi Muhammad lah, akan munculnya pemuda bernama Muhammad Bin Abdullah (di zaman kita "mungkin"), yang mana dia sendiri tak tahu dia adalah bakal Imam Mahdi, percayalah bahawa di dalam darahnya ada kombinasi DNA Nabi Ibrahim & DNA Nabi Muhammad, kerana mereka berdua dari keturunan yang sama, sedangkan Mahadi adalah waris dari keturunan yang tak pernah meninggalkan Solat, carilah balik doa Nabi Ibrahim itu, (ada dalam Al-quran) dan kerana itulah, Solat 5 Waktu di tahiyat akhir, kita akan selalu bacakan nama 2 Nabi itu.

Pesanan terakhir, langsaikan hutang secepat mungkin, tinggalkan bandar kalau anda sudah ada tanah baru di pedalaman, kumpulkan kain-kain yang tahan lama, ternak dan gembala kambing, ajar anak-anak menunggang kuda, simpan cermin mata anda sebaik mungkin, banyakkan mencetak sebelum tibanya hari tiada elektrik, banyakkan menulis dan berpesan pada jiran sebelah, latihkan anak-anak Melayu kita dengan kemahiran memanah, banyakkan berenang di waktu petang, minta maaf pada saudara-saudara terdekat dan saudara-saudara jauh, kita kena cepat minta maaf (kerana apa pun boleh jadi bila Dajjal menguasai hari ini)

Kisah Realiti "Hebatnya Seorang Ibu" (sedih d terharu sgt cerita ni )

'Ibu' adalah nama yang tidak dapat dipisahkan dalam kotak memori setiap insan. Pertarungan nyawa dan ketabahan menahan kesakitan mengandung, melahir dan membesarkan anak-anak bukanlah perkara asing dalam catatan diari hidup seorang ibu. Itulah tugas yang tercatat sebagai seorang ibu yang benar-benar berfungsi dalam mendidik anak-anak.

Air mata, kelembutan, kasih sayang dan teman di masa susah atau senang adalah sebuah nukilan khas yang boleh saya dedikasikan buat ibu saya. Malah hemat saya juga tersemat utuh menyatakan semua ibu di dunia ini punya rasa yang sama. Naluri keibuan ini adalah sunnatullah yang tercipta bermula daripada Hawa AS. Jadi semestinya semua ibu, bakal ibu malah semua wanita mempunyai sifat-sifat yang saya nyatakan. Semestinya benar, bukankah begitu?

Dulu, Kisah sebuah memori

Masih tersemat utuh dalam ingatan saya betapa ibu saya cukup mudah mengalirkan air mata. Semasa saya atau adik saya dirotan ayah, ibulah selalunya akan membela dengan aliran air mata. Semasa kakak saya yang sulung melangkahkan kaki meninggalkan rumah mengikut suami selepas majlis akad dilangsungkan, ibu saya menghantar pemergiannya dengan linangan air mata. Masa itu saya cukup pelik kenapa ibu saya menangis sedangkan kakak saya pergi secara terhormat mengikut suami. Masa itu saya buntu tidak berjawapan.

Suri rumah sepenuh masa menjadikan anak-anak amat rapat dengan ibu. Masih terbayang di minda saya hingga kini betapa kalutnya ibu saya setiap pagi menyediakan sarapan sebelum saya dan adik-adik ke sekolah. Sememangnya saya antara anak yang cukup susah untuk makan pagi sekalipun dengan hanya minum teh dan apa yang pasti ibu saya akan membawa minuman hingga ke pintu luar dan akan pastikan saya mengambil sarapan walaupun dengan hanya seteguk air.

Masih terngiang kata-kata ibu bila saya mula berdegil tidak mahu bersarapan, "Minum lah sikit baru cergas dalam kelas" atau kadang-kadang ibu juga mengugut jika saya tetap berdegail, "Tak baik tu, minum sikit nanti tak berkat belajar". Mungkin kerana takut dengan ugutan, saya selalunya akan memaksa diri minum juga walau seteguk.

Tabiat saya yang jarang bersarapan melekat hingga kini kerana tiada siapa lagi yang boleh memaksa saya bersarapan. Tapi yang agak melucukan apabila ibu saya selalu berpesan dicorong-corong telefon setiap kali saya saya menelefon rumah atau melalui SMS dengan 3 perkara; kerapkan mandi, ambil sarapan dan banyakkan minum air. Tapi biasalah saya memang degil...

Kisah ibu saya yang murah air mata terhadap anak-anak saya panjangkan dengan kisah kakak sulung saya. Ketika abang ipar saya menyambung pengajian di UKM sejurus sahaja lahir anak sulung menjadikan hidup mereka sekeluarga agak susah. Hidup di Kuala Lumpur menjadikan kesempitan mereka kian parah. Berbekalkan gaji sebagai kerani sekolah kakak saya yang tidak sampai ke angka 1000 dan separuh gaji suami lantaran bercuti menyambung pengajian sepenuh masa sebagai guru menjadikan hidup mereka kian terhimpit.

Hidup menyewa di rumah setinggan yang rata-rata didiami warga Indonesia menjadikan hati saya pilu dan kadang-kadang mata saya juga berkaca. Pernah saya berseloroh pada kakak saya untuk membawa pulang Along (anak sulung kakak saya) ke kampung bila lahirnya anak yang kedua. Reaksi yang saya terima hanyalah linangan air mata tanpa kata. Kakak saya menangis bila ada sahaja cadangan mahu memisahkan dia daripada anak-anak. Tekadnya biarlah susah macam mana sekalipun asalkan anak-anak tetap bersama.

Niat saya semasa memberikakan cadangan untuk membawa pulang anak sulung kakak saya ke kampung dan dipelihara ibu saya lahir daripada rasa kesian yang amat sangat dengan kesempitan yang dialami. Mudah-mudahan kesusahan tersebut dapat dikurangkan.

Pernah suatu ketika semasa melahirkan anak kedua, semasa dalam pantang 40 hari kakak saya ke klinik dengan menaiki bas bersama 2 anak. Anak sulung berumur setahun setengah dipimpin dan anak ke dua yang baru berumur sebulan didukung dengan menaiki bas untuk ke klinik dalam kesesakan kota. Hati mana yang tidak sedih bila mendengar khabar susah kakak sebegitu. Tidak mampu saya bayangkan betapa susahnya hidup mereka anak-beranak.

Namun semuanya diceritakan selepas abang ipar saya tamat pengajian dan sekarang sudahpun menjadi pensyarah di Universiti Malaya dan sedang menyiapkan tesis PhD dalam bidang Psikologi Dan Pendidikan Khas Kanak-Kanak Istimewa. Sesungguhnya perlu saya iyakan, disebalik kehebatan seorang lelaki rupanya ada jasa insan tabah yang bernama isteri.

Kini, Kisah Sebuah Realiti

Pandangan saya bahawa ibu saya hanya mampu menangis bila berpisah dengan anak-anak rupanya meleset. Dalam Majlis Konvokesyen apabila saya naik ke pentas untuk berucap mewakili pelajar ibu saya langsung tidak menangis. Semasa di lapangan terbang ketika menghantar saya ke Mesir, ibu saya juga tidak menangis. Masih saya ingat senyuman dan pelukkan terakhir tersebut langsung tidak menunjukkan reaksi sedih malah ibu saya nampak tenang dan gembira. Apa yang terbaliknya saya pula yang sebak dan mata saya sedikit berkaca sebagaimana ayah saya juga.

Lama saya berfikir kenapa ibu saya mula bertegas dan tidak menangis ketika menghantar saya di Airport. Seminggu selepas itu saya menelefon ibu saya dan saya straight bertanya kenapa demikian jadinya. Ibu saya bercerita bahawa 3 tahun beliau bersedia dengan perpisahan ini sebaik sahaja saya menjejakkan kaki ke KIAS, Nilam puri dan bertegas untuk menyambung pengajian di Universiti Al-Azhar. Katanya lagi, kini tiada apa lagi yang mahu disedihkan kerana hasratnya untuk melihat saya menjadi seorang berilmu kian hampir.
Ibu saya tidak menaruh harapan yang terlampau tinggi terhadap saya dan adik-beradik lelaki yang lain.

Katanya beliau sudah puas hati sekiranya anak-anak berilmu, mampu menjadi imam di masjid dan mampu berkongsi ilmu dengan orang kampung. Pada saya tanggungjawab itu susah dan harapan itu tinggi

Aku Sayang Kamu



Diamku tak bererti aku membenarkan
Bukan juga mengiyakan apa saja yang kau lakukan
Bisingku tidak bererti aku menyalahkan
Bukan juga melukakan
Tapi kerana aku amat menyayangimu
Maka aku cuba sedaya yang termampu
Menarikmu bersama mencari keredhaan-Nya
Di bumi yg terbentang luas ini
Kerana sayangku kepadamu
Maka aku cuba... dan terus mencuba!

Aku tak mahu berjalan mencari cahaya seorang diri
Dan membiarkan kau tergapai-gapai dalam kegelapan
Andai aku jumpa jalan
Tak akan kubiar kau sesat mencari jalan pulang
Aku akan! Itu janjiku!
Tapi hari ini hatiku benar-benar terguris
Terguris dengan tindakanmu
Terguris dengan janji palsumu untuk bersama-samaku mencari cahaya
Dan hati ini tiba-tiba timbul rasa benci
Benci kepada manusia yang menarik kau kembali ke jalan yang gelap
Hampir saja hari ini aku mungkiri janjiku itu

Namun tiba-tiba aku sedar
Andai ku biar janjiku itu terkubur bersama amarahku
Aku sama saja sepertimu
Andai ku biar janjiku itu terkubur bersama amarahku
Pasti si durjana bersorak gembira atas kelemahan jiwa mujahid ini
Andai ku biar janjiku itu terkubur bersama amarahku
Pasti, pasti pemilik cahaya itu akan bertanya kepadaku
Mengapa aku biarkan kau dalam kegelapan?
Aku tak mahu berjumpa dengan pemilik cahaya itu keseorangan..
Tak mahu..!

Kerana aku sayang kamu..
Maka aku akan cuba..dan terus mencuba!
Walau sekeping hatiku ini akan terluka teruk
Aku akan terus mencuba
Kerana aku sayang kamu.

Jangan ditinggalkan perkataan 'Tolong' dan 'Terima Kasih' dalam hidup sehari-hari!


"Can you press for me level 7... Please," pinta seorang pelajar asing, semasa kami berada di dalam lif di perpustakaan universiti.
"Sure!" Saya membalas, sambil jari menekan butang di lif.
"Cheers!" Dia membalas.

Dalam satu kejadian lain,
"Excuse me, can you take that for me. Please.." Pinta seorang makcik.
"Which one? This one?" Sambil memegang tin dan menunjukkan kepada makcik yang meminta.
"Yup. Thank you so much, my love!" Oh, hati berbunga, kerana dipanggil 'love'!Sweet lah makcik ni~
Saya bukanlah seorang yang terlalu 'alert', tetapi untuk masa-masa yang tertentu, telinga saya menangkap setiap butir bicara yang dikeluarkan oleh orang sekeliling. Kemudian, saya berfikir dan menilai, lantas belajar tentang erti kehidupan.


Dalam situasi lain, dengan latar masyarakat yang berbeza.

"Idah, ambil kan buku atas meja," saya berhenti sekejap. Otak ligat berfikir, memproses ayat yang dikeluarkan oleh rakan sebentar tadi.
Saya diam. Badan bergerak menuju ke arah meja untuk mengambil buku.
"Idah, buka pintu rumah," nadanya biasa sahaja. Tiada nada marah, mahupun mengarah. Saya diam.

Kad rumah dikeluarkan, pintu dibuka.
Hati memberontak, mahu juga berkata tentang apa yang saya rasa pada kawan sekeliling. Masa senggang yang ada saya ambil untuk membuat perbincangan, dengan harapan sahabat boleh berfikir tentangnya.

"Muna, perasan tak sesetengah orang ni suka 'memerintah'," Saya memulakan bicara.
"Macam mana?", Dia menyoal untuk mengetahui.
"Kita selalu perasan, kawan-kawan kita jarang nak guna perkataan 'tolong'. Terutama apabila mahukan orang lain membuat sesuatu untuknya. Semua pun nak beri arahan,"
"Kita selalu perasan jugak, Mat Salleh - Mat Salleh  kat sini, kalau nak minta tolong daripada orang lain, mesti mereka akan gunakan perkataan, "Please". Kalau tak di awal ayat pun, di akhir ayat mereka pasti akan guna juga perkataan "Please" tu."

Ego kah diri, sebab tak mahu 'diarah'? Bukan. Cuma, merasakan bahawa perkataan yang keluar itu memainkan peranan yang penting dalam menggambarkan si pengeluar perkataan tersebut.
Bukankah tujuannya mahu meminta 'tolong'? Tidak terlalu berat atau susah rasanya untuk menggunakan perkataan 'tolong' tersebut.

Bukankah perkataan 'tolong' itu juga menunjukkan rasa rendah diri. Rendah diri kerana diri sendiri tidak mampu untuk melakukan sesuatu. Jadi, kita bertindak untuk meminta bantuan dan pertolongan daripada orang lain.

Manusia, tiada yang sempurna, malah manusia perlu untuk hidup dalam komuniti supaya setiap kelemahan yang ada di dalam diri individu mampu ditampung oleh individu yang lain.

"Eh, dah lah nak minta tolong orang. Kemudian nak mengarah pula." Detik dia di dalam hati apabila diminta untuk 'tolong' mengambilkan sesuatu. Sedangkan bukanlah dia sedang di'arah' pun, cuma struktur ayat yang keluar menyebabkan dia rasa seperti sedang diarah. Sedangkan, kalau difikir kan pun, tiadalah kawan itu mahu 'mengarah' pun.

Lagi teruk keadaannya apabila permintaan telah dipenuhi, 'terima kasih' tidak dilafazkan.
Terima kasih itu sebagai tanda penghargaan kepada yang telah membantu. Kadang-kadang yang membantu tidaklah mengharapkan sangat perkataan tersebut, tetapi, bukankah itu adab?

Orang berbudi, kita berbahasa..kan?

Tahun lepas banyak turning point kepada diri. Salah satunya adalah insiden yang berlaku semasa perjalanan ke universiti, dengan menaiki bas.

Rakan saya membayar tambang bas kepada pakcik pemandu. Dikatakannya, "Universiti."Seperti biasa, mukanya sentiasa tersenyum, sambil tangan menghulur syiling. Pakcik tersebut berkata, "Maaf?" Sambil air mukanya berubah.

Rakan saya mengulang perkataan yang sama, "Universiti." Pakcik tersebut,"Again?"
Ketika itu saya sudah mulai rasa pelik. Di dalam hati, "Eh, teruk sangat ke bahasa kami  sampaikan sebut 'universiti' pun pakcik tu tak dapat nak tangkap?"

Rakan saya menyebut lagi, "Universiti." Air mukanya tetap tidak berubah, tetap tersenyum. Kemudian, pakcik itu menyebut, "kasar!" Raut mukanya seperti marah, sambil mengambil duit yang dihulurkan oleh rakan tersebut.

Sepanjang dalam perjalanan ke universiti, kami berfikir, kenapa pakcik tersebut marah? Apa yang kami buat?

Lantas, Allah SWT datangkan pengajarannya. Rakan saya berkata, "Mesti sebab kita tak guna perkataan 'tolong'.

Kalau tak, takkan lah pakcik tu kata 'kasar!' tiba-tiba."

Astaghfirullahal'azim. Saya terdiam, memandang ke luar tingkap, sambil berfikir. Berfikir dan bersyukur diatas tunjuk ajar yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Hati terdetik, "Mereka ni ada nilai-nilai baik yang diamalkan dalam kehidupan seharian, bukanlah mereka Islam pun. Tetapi, mereka tahu dan amalkan nilai dan adab."

Allahu Akbar~ Terima kasih kepada pakcik pemandu bas yang telah 'mengajar' kami nilai dan adab. Hati terasa lembut, tiada langsung rasa mahu marah kerana perkataan "kasar!" yang dikeluarkan.

Marah tiada, tapi terkejut. Langsung, bersyukur kepada Allah SWT yang mahu kami tahu dan belajar tentang erti hidup. Erti hidup yang sebenarnya perlu kepada adab dan nilai hormat kepada orang sekeliling yang telah memberi khidmat dan bantuan.

Jangan ditinggalkan perkataan 'Tolong' dan 'Terima Kasih' dalam hidup sehari-hari! 

Hakikatnya, kita lemah. Paling tidak pun, kepada Allah SWT perlu untuk kita meminta!

Manners are not born with us, they are acquired.