Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Oleh itu, palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani ) yang diberi Al Kitab ( taurat dan injil ) memang mengetahui, bahawa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah : 144)
Pada tahun kedua hijrah, ketika semua arah kiblat mengarah ke Baitul Maqdis, Rasulullah Muhammad SAW yang ketika itu berada di Madinah Al-Munawarah diperintah oleh Allah SWT supaya kiblat harus diubah kepada menghadap Masjidil Haram di Mekah Al-Mukaramah. Sejak waktu itu, Masjidil Haram menjadi kiblat untuk semua umat Islam dan sejak saat itu Islam terus tersebar. Dan dengan pertolongan Allah SWT Islam meraih kemenangan, dan ramai yang memeluk Islam ketika itu termasuk orang orang Yaman
Setelah itu, Rasulullah saw mengirimkan mereka (orang2 Yaman) guru untuk mengajar mereka tentang agama. Maka Rasulullah saw mengirim Ali bin Abi Thalib ke Hamdan dan mengirim Muath ibn Jabel ke Janad dan ia mengirim utusan utusan ke Sana'a. Dan diantara utusan utusan itu, adalah Wabr ibn Yuhanas Al Khozaee yang diutus sebagai pelindung (Sana'a) kemudian memerintahnya untuk membangunkan sebuah masjid dengan ketentuan yang Rasulullah saw telah tentukan sendiri.
At-Tabrani di dalam Al-Mu'jamAl-Awsat berkata : "Wabr ibn Yuhanas Al Khozaee berkata : "Rasulullah SAW berkata padaku : " jika kamu membangun masjid Sana'a, bangunlah dikanan sebuah gunung bernama Deyn." Al-Hafez Al-Rahzey dalam bukunya "History of Sana'a" mengatakan, Rasulullah saw yang memerintahkan Wabribn Yuhanas Al-Ansarey ketika ia mengutusnya ke Sana'a untuk menjadi pelindung berkata " Panggillah mereka kepada Iman (kepercayaan / untuk membuktikan kebenaran). Jika mereka mentaatimu tentang hal itu maka aturlah mengenai Solat. Jika mereka mentaatimu mengenai hal itu, bangunlah masjid di taman Bathan, di mana disitu ditemukan sebuah batudi Gamdan dan arahkan ke sebuah gunung bernama Deyn." dan Al-Rahzey berkata: " Rasulullah saw menulis kepada Wabr untuk membangun dinding Bathan masjid dan membuatnya dari posisi dasar batu, dan mengarah ke Deyn."
Dan 14 abad selepas kejadian itu. Roket-roket dicipta dan mereka dapat melintasi jarak yang jauh (ke angkasa) membawa satelit-satelit.
Demi bintang ketika terbenam.
Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). An Najm (Bintang) : 1-4
Satelit-satelit membuktikan kebenaran Rasulullah saw. Sebuah research yang dilakukan syeikh Abdul Majid Al-Zandaney
Melalui Google Earth, kita boleh melihat bumi dari satelit. Dan kita boleh melihat wilayah Sana'a dan kemudian di zoom in sehingga nampak sebuah Masjid besar (mesjid agung) yang dibelakangnya terdapat masjid Sana'a yang dibangunkan atas perintah Rasulullah saw yang sekarang dibatasi oleh batu Mulallamah seperti yang digambarkan Rasulullah saw.
Dalam video itu kita dapat melihat pilar Masmoorah, yang dipelihara penduduk Yaman dan tepat diseberangnya adalah pilar lain yang disebut Manq'urah. Kemudian ditampilkan kiblat dari arah luar masjid. Setelah itu kita dapat lihat masjid yang berada di antara menara menara tersebut. Kemudian skrin di zoom out sehingga nampaknya wilayah Sana'a dengan masjid agung di pusatnya.
Kemudian kita dibawa untuk melihat foto satelit Gunung Deyn, sehingga bergeserlah foto satelit bumi itu ke arah barat laut ke arah gunung yang dimaksud oleh Rasulullah saw, di mana ia memerintahkan kepada Wabribn Yuhanas untuk mengarahkan kiblat masjid ke arah Gunung Deyn dan untuk membangun masjid di kanan dari Gunung Deyn.
Kemudian video di zoom in sehingga nampak jelaslah puncak gunung Deyn, sekarang diatasnya terdapat kem tentera dengan sebuah stesen pemancar televisyen.
Kemudian video di pusing kedudukannya sehingga kita dapat melihat puncak Gunung Deyn secara horizontal. Nampaklah puncak gunung Deyn beserta jalan yang menghubungkannya dengan Sana'a dan wilayah Amran.
Kemudian kita diajak kembali ke gambar satelit wilayah Sana'a, sehingga kita dapat memulai dari masjid yang dibangun atas perintah Rasulullah saw. Dibuatkan garis halus (digambarkan sebuah garis kuning) yang dimulai dari kiblat masjid Sana'a yang mengarah ke gunung Deyn, garis dari kiblat masjid Sana'a ditarik ke arah PUNCAK gunung Deyn dan nampak garis itu melalui kem tentera. Maka terbentuklah sebuah garis lurus melintang dari kiblat Masjid Sana'a ke PUNCAK gunung Deyn.
Dan kita diajak untuk memanjangkan arah garis kuning itu lurus ( benar-benar garis lurus ) terus ke arah barat laut ke luar dari batas negara Yaman. Ternyata Garis itu menuju ke Mekah. tidak hanya itu, tidak ke tempat lain, garis itu tepat menuju Masjidil haram lebih dari itu, ketika di zoom in, tidak ke bahagian masjid yang lain, garis itu tepat menuju Kabah tanpa menjauhi arah pusat Kabah.
Kalau diteliti secara terbalik ( bermula dari arah tenggara ), nampaklah sebuah garis lurus dari pusat Kabah ke puncak gunung Deyn, ke masjid agung, dan ke mesjid Sana'a, iaitu tepat ke kiblat yang arahnya ditentukan oleh Rasulullah saw. Jadi tempat ibadah di masjid yang dibangunkan atas perintah Rasulullah saw di Sana'a itu yang mengarah kepuncak gunung Deyn, ternyata terus merentasi menuju pusat Kabah, melalui sebuah garis lurus.
Jarak antara Sana'a ke Mekah sekitar 815 km dan jarak dari Sana'a ke Gunung Deyn adalah 30 km.
Tidak ada seorang pun manusia di bumi ini dapat menggambarkan sebuah garis lurus dipermukaan bumi antara dua wilayah yang begitu jauh, kecuali dengan bantuan peta yang sangat terperinci, yang sekarang dapat dikaji dengan adanya pesawat terbang dan satelit, dan ilmu pengetahuan tentang garis bujur / garis lintang / ketinggian tanah dan lain lain. Dan Rasulullah SAW, 14 abad lalu, tidak menggunakan semua itu.
Subhanallah.
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). An Najm :3-4