Khamis, 2 Jun 2011
Musibah dan Nikmat
Firman Allah yang bermaksud: "Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebahagian besar (dari kesalahanmu)." (Surah Asy-Syura, ayat 30)
Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh aneh bagi seseorang mukmin itu, seluruh keadaan yang meni...mpa dirinya dianggap sebagai sesuatu kebaikan bagi dirinya. Keadaan seperti ini tidak akan ditemui pada sesiapapun kecuali seorang yang beriman. Jika dia mendapat kesenangan lalu dia bersyukur, maka perkara itu akan mendatangkan kebaikan bagi dirinya. Jika mendapat kesusahan lalu dia bersabar, maka perkara itu akan mendatangkan sebuah kebaikan bagi dirinya." (Hadis riwayat Imam Muslim)
Abu Hurairah pernah bersama Rasulullah SAW menziarahi seorang yang menderita penyakit demam. Rasulullah bersabda kepada pesakit itu yang bermaksud: "Beritakanlah khabar gembira, sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla pernah berfirman: Penyakit itu adalah api-Ku yang Aku timpakan kepada hamba-Ku yang mukmin di dunia ini supaya dia dapat selamat dari api neraka pada hari akhirat nanti." (Hadis riwayat Imam Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Apabila seseorang hamba itu sakit atau dalam perjalanan (musafir), maka akan dicatat baginya pahala perbuatannya seperti yang dia kerjakan ketika mukim dan dalam keadaan sihat." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)
Wahab Munabih berkata: "Sesungguhnya umat sebelum kamu, apabila salah seorang di antara mereka tertimpa bala, dia menganggapnya sebagai kemewahan dan apabila dia mendapat kemewahan, dia menganggapnya sebagai bala."
Puisi Cinta
Pertemuan…
menghadiahkan kita kasih sayang…
jika cinta satu pasti bertemu…
ia tidak ternilai…
kerana antara hati kita
telah tiada antaranya lagi
yang ada hanyalah cinta kasih Ilahi…
kita berpisah hanya sementara
kerna pertemuan bukan milik kita…
jasad dan suara berjauhan senantiasa
namun cinta abadi…
biar berpisah selalu menderita
kerana syurga menagih ujian
sedang neraka dipagari oleh nikmat
bertemu tidak jemu
berpisah tidak gelisah..
Doa 1
"Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa pilihan ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, jadikanlah untukku dan mudahkanlah bagiku dan berkatilah aku di dalam pilihan ini.
Namun jika Engkau tahu bahwa pilihan ini buruk untukku, agamaku dan jalan hidupku, jauhkan aku darinya dan jauhkan pilihan itu dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan dimana pun kebaikan itu berada dan redhailah aku dengan kebaikan itu".
~diriwayatkan oleh al-Bukhari daripada Jabir r.a
Ahlan Wahsalan dari Cik Puan Ayu Blogz
Surah Al Baqarah [2] : [255]
(Allah) yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya).
.......................................
Segala puji-pujian hanya bagi Allah yang Maha Agung yang telah mengurniakan nikmat Islam dan manisnya keimanan dengan ilmu yang telah diwarisi dari utusan-Nya, Nabi Muhammad sallahu ‘alaihi wasallam dan diajarkan serta disampaikan pula oleh pengikut yang mengikutinya dari ahlul bait, kalangan sahabat (r.a) dan para ulama terdahulu hingga zaman sekarang.
--------------------------------------
Terima kasih atas kunjungan dan semoga Allah temukan kita di syurgaNya yang abadi, Amin.
Saya bukanlah seorang ustazah @ ustaz, atau seorang alim yang penuh dengan ilmu di dada. Banyak perkara yang saya tidak tahu.
Perkara yang baik, tiada salahnya dikongsi bersama. Sebarkanlah apa saja yang anda fikirkan perlu disebarkan. Tidak perlu link kembali atau minta izin.
Apa yang anda baca di sini hanyalah maklumat. Ianya akan menjadi ilmu yang manfaat apabila diamalkan. Dan jika kita sampaikan ilmu yang kita ada kepada orang lain, maka Allah akan menganugerahkan kepada kita ilmu yang belum kita tahu
(Allah) yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya).
.......................................
Segala puji-pujian hanya bagi Allah yang Maha Agung yang telah mengurniakan nikmat Islam dan manisnya keimanan dengan ilmu yang telah diwarisi dari utusan-Nya, Nabi Muhammad sallahu ‘alaihi wasallam dan diajarkan serta disampaikan pula oleh pengikut yang mengikutinya dari ahlul bait, kalangan sahabat (r.a) dan para ulama terdahulu hingga zaman sekarang.
--------------------------------------
Terima kasih atas kunjungan dan semoga Allah temukan kita di syurgaNya yang abadi, Amin.
Saya bukanlah seorang ustazah @ ustaz, atau seorang alim yang penuh dengan ilmu di dada. Banyak perkara yang saya tidak tahu.
Perkara yang baik, tiada salahnya dikongsi bersama. Sebarkanlah apa saja yang anda fikirkan perlu disebarkan. Tidak perlu link kembali atau minta izin.
Apa yang anda baca di sini hanyalah maklumat. Ianya akan menjadi ilmu yang manfaat apabila diamalkan. Dan jika kita sampaikan ilmu yang kita ada kepada orang lain, maka Allah akan menganugerahkan kepada kita ilmu yang belum kita tahu
ERTI KUNCI
AL-IMAM Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi segala sesuatu kunci untuk membukanya, Allah menjadikan kunci pembuka shalat adalah bersuci sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ツ‘Kunci shalat adalah bersuci’,
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan:
ツ kunci PEMBUKA HAJI adalah ihram,
ツ kunci KEBAJIKAN adalah kejujuran,
ツ kunci SYURGA adalah tauhid,
ツ kunci ILMU adalah bagusnya bertanya dan mendengarkan,
ツ kunci KEMENANGAN adalah kesabaran,
ツ kunci DITAMBAHNYA NIKMAT adalah syukur,
ツ kunci KEWALIAN adalah mahabbah dan zikir,
ツ kunci KEBERUNTUNGAN adalah takwa,
ツ kunci TAUFIK adalah harap dan cemas kepada Allah ‘Azza wa Jalla,
ツ kunci DIKABULKAN adalah doa,
ツ kunci KEINGINAN TERHADAP AKHIRAT adalah zuhud di dunia,
ツ kunci KEIMANAN adalah tafakkur pada hal yang diperintahkan Allah, keselamatan bagi-Nya, serta keikhlasan terhadap-Nya di dalam kecintaan, kebencian, melakukan, dan meninggalkan,
ツ kunci HIDUPNYA HATI adalah tadabbur al-Qur’an, beribadah di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa,
ツ kunci DIDAPATKANNYA RAHMAT adalah ihsan di dalam beribadat terhadap Khaliq dan berupaya memberi manfaat kepada para hamba-Nya,
ツ kunci REZEKI adalah usaha bersama istighfar dan takwa,
ツ kunci KEMULIAAN adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya,
ツ kunci PERSIAPAN untuk akhirat adalah pendeknya angan-angan,
ツ kunci SEMUA KEBAIKAN adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat,
ツ kunci SEMUA KEBURUKAN adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan.
❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿
“Ini adalah bab yang agung dari bab-bab ilmu yang paling bermanfaat, aitu mengetahui pintu-pintu kebaikan dan keburukan, tidaklah diberi taufik untuk mengetahuinya dan memperhatikannya kecuali seorang yang memiliki bagian dan taufik yang agung, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan kunci bagi setiap kebaikan dan kejelekan,
∞ kunci dan pintu untuk masuk kepadanya sebagaimana Allah jadikan kesyirikan, kesombongan, berpaling dari apa yang disampaikan Allah kepada Rasul-Nya,
∞ dan lalai dari dzikir terhadap-Nya dan melaksanakan hak-Nya sebagai kunci ke neraka,
∞ sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan khamr sebagai kunci SEGALA DOSA.
∞ Dia jadikan nyanyian sebagai kunci PERZINAAN,
∞ Dia jadikan melepaskan pandangan pada gambar-gambar sebagai kunci KEGELISAHAN
∞ Dia jadikan kemalasan dan kesantaian sebagai kunci KERUGIAN DAN LUPUTNYA SEGALA SESUATU,
∞ Dia jadikan kemaksiatan-kemaksiatan sebagai kunci KEKUFURAN,
∞ Dia jadikan dusta sebagai kunci KENIFAKAN (kemunafikan)
,
∞ Dia jadikan kekikiran dan ketamakan sebagai kunci KEBAKHILAN, MEMUTUS SILATURAHIM, SERTA MENGAMBIL HARTA DENGAN CARA YANG TIDAK HALAL, dan
∞ Dia jadikan berpaling dari apa yang dibawa Rasul sebagai kunci SEGALA KEBID’AHAN DAN KESESATAN.
“Perkara-perkara ini tidaklah membenarkannya kecuali setiap orang yang memiliki ilmu yang shahih dan akal yang bisa mengetahui dengannya apa yang ada dalam dirinya dan apa yang berwujud dari kebaikan dan kejelekan. Maka sepantasnya seorang hamba memperhatikan dengan sebaik-baiknya ilmu terhadap kunci-kunci ini dan kunci-kunci yang dijadikan untuknya.” (Hadil Arwah 1/48-49)
Dikutip dari artikel Kunci Kebaikan dan Kunci Kejelekan Majalah Al-Furqon No. 77 1429/2008 oleh Ummul Hasan
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi segala sesuatu kunci untuk membukanya, Allah menjadikan kunci pembuka shalat adalah bersuci sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ツ‘Kunci shalat adalah bersuci’,
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan:
ツ kunci PEMBUKA HAJI adalah ihram,
ツ kunci KEBAJIKAN adalah kejujuran,
ツ kunci SYURGA adalah tauhid,
ツ kunci ILMU adalah bagusnya bertanya dan mendengarkan,
ツ kunci KEMENANGAN adalah kesabaran,
ツ kunci DITAMBAHNYA NIKMAT adalah syukur,
ツ kunci KEWALIAN adalah mahabbah dan zikir,
ツ kunci KEBERUNTUNGAN adalah takwa,
ツ kunci TAUFIK adalah harap dan cemas kepada Allah ‘Azza wa Jalla,
ツ kunci DIKABULKAN adalah doa,
ツ kunci KEINGINAN TERHADAP AKHIRAT adalah zuhud di dunia,
ツ kunci KEIMANAN adalah tafakkur pada hal yang diperintahkan Allah, keselamatan bagi-Nya, serta keikhlasan terhadap-Nya di dalam kecintaan, kebencian, melakukan, dan meninggalkan,
ツ kunci HIDUPNYA HATI adalah tadabbur al-Qur’an, beribadah di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa,
ツ kunci DIDAPATKANNYA RAHMAT adalah ihsan di dalam beribadat terhadap Khaliq dan berupaya memberi manfaat kepada para hamba-Nya,
ツ kunci REZEKI adalah usaha bersama istighfar dan takwa,
ツ kunci KEMULIAAN adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya,
ツ kunci PERSIAPAN untuk akhirat adalah pendeknya angan-angan,
ツ kunci SEMUA KEBAIKAN adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat,
ツ kunci SEMUA KEBURUKAN adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan.
❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿
“Ini adalah bab yang agung dari bab-bab ilmu yang paling bermanfaat, aitu mengetahui pintu-pintu kebaikan dan keburukan, tidaklah diberi taufik untuk mengetahuinya dan memperhatikannya kecuali seorang yang memiliki bagian dan taufik yang agung, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan kunci bagi setiap kebaikan dan kejelekan,
∞ kunci dan pintu untuk masuk kepadanya sebagaimana Allah jadikan kesyirikan, kesombongan, berpaling dari apa yang disampaikan Allah kepada Rasul-Nya,
∞ dan lalai dari dzikir terhadap-Nya dan melaksanakan hak-Nya sebagai kunci ke neraka,
∞ sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan khamr sebagai kunci SEGALA DOSA.
∞ Dia jadikan nyanyian sebagai kunci PERZINAAN,
∞ Dia jadikan melepaskan pandangan pada gambar-gambar sebagai kunci KEGELISAHAN
∞ Dia jadikan kemalasan dan kesantaian sebagai kunci KERUGIAN DAN LUPUTNYA SEGALA SESUATU,
∞ Dia jadikan kemaksiatan-kemaksiatan sebagai kunci KEKUFURAN,
∞ Dia jadikan dusta sebagai kunci KENIFAKAN (kemunafikan)
,
∞ Dia jadikan kekikiran dan ketamakan sebagai kunci KEBAKHILAN, MEMUTUS SILATURAHIM, SERTA MENGAMBIL HARTA DENGAN CARA YANG TIDAK HALAL, dan
∞ Dia jadikan berpaling dari apa yang dibawa Rasul sebagai kunci SEGALA KEBID’AHAN DAN KESESATAN.
“Perkara-perkara ini tidaklah membenarkannya kecuali setiap orang yang memiliki ilmu yang shahih dan akal yang bisa mengetahui dengannya apa yang ada dalam dirinya dan apa yang berwujud dari kebaikan dan kejelekan. Maka sepantasnya seorang hamba memperhatikan dengan sebaik-baiknya ilmu terhadap kunci-kunci ini dan kunci-kunci yang dijadikan untuknya.” (Hadil Arwah 1/48-49)
Dikutip dari artikel Kunci Kebaikan dan Kunci Kejelekan Majalah Al-Furqon No. 77 1429/2008 oleh Ummul Hasan
Selasa, 31 Mei 2011
Petikan tentang Ibu
Masih terngiang kata-kata ibu bila saya mula berdegil tidak mahu bersarapan, "Minum lah sikit baru cergas dalam kelas" atau kadang-kadang ibu juga mengugut jika saya tetap berdegail, "Tak baik tu, minum sikit nanti tak berkat belajar". Mungkin kerana takut dengan ugutan, saya selalunya akan memaksa diri minum juga walau seteguk.
Tabiat saya yang jarang bersarapan melekat hingga kini kerana tiada siapa lagi yang boleh memaksa saya bersarapan. Tapi yang agak melucukan apabila ibu saya selalu berpesan dicorong-corong telefon setiap kali saya saya menelefon rumah atau melalui SMS dengan 3 perkara; kerapkan mandi, ambil sarapan dan banyakkan minum air. Tapi biasalah saya memang degil...
Kisah ibu saya yang murah air mata terhadap anak-anak saya panjangkan dengan kisah kakak sulung saya. Ketika abang ipar saya menyambung pengajian di UKM sejurus sahaja lahir anak sulung menjadikan hidup mereka sekeluarga agak susah. Hidup di Kuala Lumpur menjadikan kesempitan mereka kian parah. Berbekalkan gaji sebagai kerani sekolah kakak saya yang tidak sampai ke angka 1000 dan separuh gaji suami lantaran bercuti menyambung pengajian sepenuh masa sebagai guru menjadikan hidup mereka kian terhimpit.
Hidup menyewa di rumah setinggan yang rata-rata didiami warga Indonesia menjadikan hati saya pilu dan kadang-kadang mata saya juga berkaca. Pernah saya berseloroh pada kakak saya untuk membawa pulang Along (anak sulung kakak saya) ke kampung bila lahirnya anak yang kedua. Reaksi yang saya terima hanyalah linangan air mata tanpa kata. Kakak saya menangis bila ada sahaja cadangan mahu memisahkan dia daripada anak-anak. Tekadnya biarlah susah macam mana sekalipun asalkan anak-anak tetap bersama.
Niat saya semasa memberikakan cadangan untuk membawa pulang anak sulung kakak saya ke kampung dan dipelihara ibu saya lahir daripada rasa kesian yang amat sangat dengan kesempitan yang dialami. Mudah-mudahan kesusahan tersebut dapat dikurangkan.
Pernah suatu ketika semasa melahirkan anak kedua, semasa dalam pantang 40 hari kakak saya ke klinik dengan menaiki bas bersama 2 anak. Anak sulung berumur setahun setengah dipimpin dan anak ke dua yang baru berumur sebulan didukung dengan menaiki bas untuk ke klinik dalam kesesakan kota. Hati mana yang tidak sedih bila mendengar khabar susah kakak sebegitu. Tidak mampu saya bayangkan betapa susahnya hidup mereka anak-beranak.
Namun semuanya diceritakan selepas abang ipar saya tamat pengajian dan sekarang sudahpun menjadi pensyarah di Universiti Malaya dan sedang menyiapkan tesis PhD dalam bidang Psikologi Dan Pendidikan Khas Kanak-Kanak Istimewa. Sesungguhnya perlu saya iyakan, disebalik kehebatan seorang lelaki rupanya ada jasa insan tabah yang bernama isteri.
Kini, Kisah Sebuah Realiti
Pandangan saya bahawa ibu saya hanya mampu menangis bila berpisah dengan anak-anak rupanya meleset. Dalam Majlis Konvokesyen apabila saya naik ke pentas untuk berucap mewakili pelajar ibu saya langsung tidak menangis. Semasa di lapangan terbang ketika menghantar saya ke Mesir, ibu saya juga tidak menangis. Masih saya ingat senyuman dan pelukkan terakhir tersebut langsung tidak menunjukkan reaksi sedih malah ibu saya nampak tenang dan gembira. Apa yang terbaliknya saya pula yang sebak dan mata saya sedikit berkaca sebagaimana ayah saya juga.
Lama saya berfikir kenapa ibu saya mula bertegas dan tidak menangis ketika menghantar saya di Airport. Seminggu selepas itu saya menelefon ibu saya dan saya straight bertanya kenapa demikian jadinya. Ibu saya bercerita bahawa 3 tahun beliau bersedia dengan perpisahan ini sebaik sahaja saya menjejakkan kaki ke KIAS, Nilam puri dan bertegas untuk menyambung pengajian di Universiti Al-Azhar. Katanya lagi, kini tiada apa lagi yang mahu disedihkan kerana hasratnya untuk melihat saya menjadi seorang berilmu kian hampir.
Ibu saya tidak menaruh harapan yang terlampau tinggi terhadap saya dan adik-beradik lelaki yang lain. Katanya beliau sudah puas hati sekiranya anak-anak berilmu, mampu menjadi imam di masjid dan mampu berkongsi ilmu dengan orang kampung. Pada saya tanggungjawab itu susah dan harapan itu tinggi.
Tabiat saya yang jarang bersarapan melekat hingga kini kerana tiada siapa lagi yang boleh memaksa saya bersarapan. Tapi yang agak melucukan apabila ibu saya selalu berpesan dicorong-corong telefon setiap kali saya saya menelefon rumah atau melalui SMS dengan 3 perkara; kerapkan mandi, ambil sarapan dan banyakkan minum air. Tapi biasalah saya memang degil...
Kisah ibu saya yang murah air mata terhadap anak-anak saya panjangkan dengan kisah kakak sulung saya. Ketika abang ipar saya menyambung pengajian di UKM sejurus sahaja lahir anak sulung menjadikan hidup mereka sekeluarga agak susah. Hidup di Kuala Lumpur menjadikan kesempitan mereka kian parah. Berbekalkan gaji sebagai kerani sekolah kakak saya yang tidak sampai ke angka 1000 dan separuh gaji suami lantaran bercuti menyambung pengajian sepenuh masa sebagai guru menjadikan hidup mereka kian terhimpit.
Hidup menyewa di rumah setinggan yang rata-rata didiami warga Indonesia menjadikan hati saya pilu dan kadang-kadang mata saya juga berkaca. Pernah saya berseloroh pada kakak saya untuk membawa pulang Along (anak sulung kakak saya) ke kampung bila lahirnya anak yang kedua. Reaksi yang saya terima hanyalah linangan air mata tanpa kata. Kakak saya menangis bila ada sahaja cadangan mahu memisahkan dia daripada anak-anak. Tekadnya biarlah susah macam mana sekalipun asalkan anak-anak tetap bersama.
Niat saya semasa memberikakan cadangan untuk membawa pulang anak sulung kakak saya ke kampung dan dipelihara ibu saya lahir daripada rasa kesian yang amat sangat dengan kesempitan yang dialami. Mudah-mudahan kesusahan tersebut dapat dikurangkan.
Pernah suatu ketika semasa melahirkan anak kedua, semasa dalam pantang 40 hari kakak saya ke klinik dengan menaiki bas bersama 2 anak. Anak sulung berumur setahun setengah dipimpin dan anak ke dua yang baru berumur sebulan didukung dengan menaiki bas untuk ke klinik dalam kesesakan kota. Hati mana yang tidak sedih bila mendengar khabar susah kakak sebegitu. Tidak mampu saya bayangkan betapa susahnya hidup mereka anak-beranak.
Namun semuanya diceritakan selepas abang ipar saya tamat pengajian dan sekarang sudahpun menjadi pensyarah di Universiti Malaya dan sedang menyiapkan tesis PhD dalam bidang Psikologi Dan Pendidikan Khas Kanak-Kanak Istimewa. Sesungguhnya perlu saya iyakan, disebalik kehebatan seorang lelaki rupanya ada jasa insan tabah yang bernama isteri.
Kini, Kisah Sebuah Realiti
Pandangan saya bahawa ibu saya hanya mampu menangis bila berpisah dengan anak-anak rupanya meleset. Dalam Majlis Konvokesyen apabila saya naik ke pentas untuk berucap mewakili pelajar ibu saya langsung tidak menangis. Semasa di lapangan terbang ketika menghantar saya ke Mesir, ibu saya juga tidak menangis. Masih saya ingat senyuman dan pelukkan terakhir tersebut langsung tidak menunjukkan reaksi sedih malah ibu saya nampak tenang dan gembira. Apa yang terbaliknya saya pula yang sebak dan mata saya sedikit berkaca sebagaimana ayah saya juga.
Lama saya berfikir kenapa ibu saya mula bertegas dan tidak menangis ketika menghantar saya di Airport. Seminggu selepas itu saya menelefon ibu saya dan saya straight bertanya kenapa demikian jadinya. Ibu saya bercerita bahawa 3 tahun beliau bersedia dengan perpisahan ini sebaik sahaja saya menjejakkan kaki ke KIAS, Nilam puri dan bertegas untuk menyambung pengajian di Universiti Al-Azhar. Katanya lagi, kini tiada apa lagi yang mahu disedihkan kerana hasratnya untuk melihat saya menjadi seorang berilmu kian hampir.
Ibu saya tidak menaruh harapan yang terlampau tinggi terhadap saya dan adik-beradik lelaki yang lain. Katanya beliau sudah puas hati sekiranya anak-anak berilmu, mampu menjadi imam di masjid dan mampu berkongsi ilmu dengan orang kampung. Pada saya tanggungjawab itu susah dan harapan itu tinggi.
Bahaya Mengumpat
Ghibah merupakan penyakit yang sangat berbahaya, yang boleh menghancurkan manusia dan menghapuskan segala kebaikan yang dilakukannya.
Apa itu ghibah?
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menerangkan erti ghibah dalam sepotong hadis yang bermaksud: “Engkau menyebut tentang saudaramu apa yang tidak disukainya. Sekiranya apa yang engkau sebut itu ada padanya, maka sesungguhnya engkau benar-benar telah meghibahnya. Dan sekiranya apa yang engkau sebut itu tidak ada pada dirinya maka sesungguhnya engkau telah mereka-reka cerita tentangnya.”
(Riwayat Muslim)
Ghibah adalah haram dan termasuk dalam kategori al-kabaer (dosa-dosa besar). Firman Allah Taala bermaksud:
“...dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain.”
(Al-Hujurat:12)
Ibn Abbas radiallahuanhu menjelaskan maksud ayat ini dengan katanya, “Allah mengharamkanghibah atau memperkatakan sesuatu keburukan seseorang mukmin sebagaimana Dia mengharamkan bangkai.”
Menurut al-Hasan al-Basri rahimahullah, “Terdapat tiga istilah yang berkaitan antara satu sama lain dalam al-Quran, iaitu ghibah, ifk dan buhtan. Ghibah ialah engkau mengatakan sesuatu yang ada pada saudaramu, ifk ialah engkau berkata tentang apa yang disampaikan kepadamu dan buhtanialah engkau mereka-reka apa yang tidak ada padanya.”
Bahaya ghibah:
1. Penyebab kepada azab kubur. Al-Bukhari meriwatkan daripada Ibn Abbas radiallahuanhu bahawa Nabi sallallahu alaihi wasallam melintasi dua buah kubur, lantas baginda bersabda (maksudnya): “Sesungguhnya kedua-dua ahli kubur ini sedang diseksa. Mereka tidak diseksa kerana sesuatu yang besar (pada pandangan manusia). Yang seorang ini diseksa kerana tidak berselindung ketika kencing. Adapun yang seorang lagi selalu berjalan membawa cerita yang tidak baik tentang orang lain.”
2. Jatuh muflis. Nabi sallallahu alaihi wasallam bertanya para sahabat radiallahu anhum: “Tahukah kamu apa makna muflis?” Mereka menjawab: “Muflis pada fahaman kami ialah orang yang tiada dirham dan tiada apa-apa harta yang dimilikinya.” Baginda menerangkan (maksudnya): “Muflis dalam kalangan umatku ialah orang yang datang pada hari kiamat nanti membawa pahala solat, puasa dan zakat. Di samping itu dia pernah mencela orang ini, mengqazaf orang itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang itu dan memukul orang ini. Lalu diberikan kepada setiap orang itu sebahagian daripada hasanahnya sehingga habis semuanya sebelum setiap orang yang disakitinya menerima habuan masing-masing. Maka diambil sebahagian daripada dosa-dosa mereka dan dicampakkan ke atasnya kemudian dia dihumbankan ke dalam neraka.” (Riwayat Muslim)
3. Orang yang ghibah akan menyiksa diri dengan tangannya sendiri sebagaimana diceritakan di dalam kisah Israk dan Mikraj. “Ketika aku di-Mikrajkan, aku melintasi satu kaum yang memiliki kuku tembaga. Mereka mencakar-cakar muka dan dada mereka sendiri. Aku bertanya, “Siapakah mereka ini ya Jibril?” Jibril berkata, “Mereka adalah orang yang memakan daging manusia dan menjatuhkan maruah mereka.” (Riwayat Abu Dawud)
4. Iman tidak masuk ke dalam hati dan dia tidak akan mengecapi kemanisannya. Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda yang maksudnya: “Wahai orang yang beriman dengan lidahnya sedangkan iman tidak masuk di dalam hatinya, janganlah kamu mengumpat kaum Muslimin dan jangan menjejaki dan mendedahkan keaiban mereka. Sesungguhnya sesiapa menjejaki dan mendedahkan keaiban Muslimin, Allah akan menjejaki keaibannya. Dan sesiapa yang Allah jejaki keaibannya, Dia akan membongkarkannya…” (Riwayat Abu Dawud)
Kenapa manusia boleh terjerumus ke dalam perangkap ghibah?
1. Lemah iman dan tidak takut kepada Allah. Seseorang yang lemah imannya, tidak akan mampu mengawal dan menguasai lidahnya.
2. Berkawan dengan orang yang suka mengumpat. Lantaran itu Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita agar mendampingi orang yang baik-baik. Sabda baginda (maksudnya): “Seseorang itu mengikut cara hidup teman rapatnya. Maka hendaklah seseorang kamu memerhatikan siapa teman rapatnya.” (Riwayat At-Tirmizi)
3. Dengki dan iri hati. Dengki merupakan penyakit hati yang terpendam di dalam diri seseorang. Orang yang dengki tidak senang hati melihat orang lain memperoleh nikmat daripada Allah dan bercita-cita agar nikmat tersebut segera hilang, malah kadang-kadang mendorongnya berusaha dengan langkah-langkah tertentu untuk menghilangkannya.
4. Cintakan dunia dan berlumba-luma untuk meraih keuntungannya. Al-Fuadhil bin Iyadh pernah berkata: “Tiada seorang pun yang cintakan pangkat kecuali dia akan berdengki, berbuat zalim, mencari-cari keaiban manusia dan tidak suka kebaikan orang lain disebut.” Sesetengah orang tidak melihat kecuali dirinya. Dia suka mengangkat dirinya dan menyebut keaiban orang lain.
5. Tidak tahu mengisi masa lapang. Sesetengah manusia berasa seolah-olah dia mempunyai banyak masa lapang dan tidak tahu mengisinya dengan perkara yang berfaedah. Lalu masa itu diisi dengan percakapan kosong sehingga terbawa-bawa kepada mengumpat dan mengorek rahsia orang lain.
Selamatkan diri daripada dosa ini dengan:
1. Takut kepada Allah pada setiap masa dan tempat. Bertakwa kepada Allah membantu kita berhenti daripada mengumpat dan dapat menghapuskan dosa-dosa lalu. Firman Allah bermaksud: “...Sesiapa yang bertakwa kepada Allah, nescaya Allah menghapuskan kesalahan-kesalahannya dan akan membesarkan pahala balasannya.” (At-Talaq: 5)
2. Sibukkan diri dengan membaiki kelemahan sendiri, jangan asyik memerhati kelemahan orang lain. Bak kata seorang penyair: “Perhatikanlah dirimu dan periksa kelemahannya; biarkanlah kekurangan manusia itu diurus oleh mereka.”
3. Membaca sirah para sahabat dan salaf as-soleh serta mendampingi orang-orang yang baik. Dengan itu kita dapat mencontohi akhlak mereka. Kata seorang penyair: “Tirulah mereka walaupun kamu tidak seperti mereka; sesungguhnya meniru seseorang tokoh akan membawa kejayaan.”
4. Muhasabah diri dan mencelanya ketika ia melakukan kesalahan. Itu merupakan cara yang dianjurkan untuk membaiki kesilapan diri.
5. Sentiasa menyedari kepentingan taubat daripada dosa ghibah dan sentiasa menanam azam untuk tidak melakukannya. Minta maaf daripada orang yang pernah kita umpat dan mohon ampun kepada Allah untuk diri sendiri dan untuk kaum Muslimin seluruhnya.
Moga-moga Allah memelihara lidah kita daripada ghibahdan menyelamatkan kita daripada fitnah dunia dan akhirat.
Ilham
Ilham adalah pengaruh yang Allah berikan dalam jiwa seseorang sehingga mendorongnya untuk mengerjakan atau meninggalkan sesuatu.
Ia merupakan salah satu jenis ‘wahyu’ yang Allah khususkan bagi siapa sahaja di antara hamba-hambaNya yang Ia kehendaki.
Allah swt berfirman :
"Dan jiwa serta penyempurnaannya (penciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya." (QS Asy-Syams : 7-8)
Rasulullah saw berdoa :
"Ya Allah ilhamkanlah kepadaku kebenaran dan lindungilah aku dari keburukan jiwaku." (HR Tirmizi)
Ilham lebih umum daripada `tahdits' kerana ilham berlaku umum bagi orang-orang yang beriman sesuai dengan tingkatan keimanannya. Setiap mukmin mendapatkan ilham kebenaran dari Allah swt sesuai dengan tingkatan keimanannya.
Adapun `tahdits', Rasulullah saw telah menjelaskan dalam sabdanya :
"Jika ada orang yang muhadats dari umatku, maka Umarlah orangnya" (HR Bukhari dan Muslim)
Bentuk ilham yang banyak dikenali, antara lain berupa pesanan yang diberikan ke dalam hati seorang mukmin melalui pembicaraan malaikat dengan ruhnya.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda :
"Sesungguhnya malaikat mempunyai hasrat di hati anak Adam, demikian juga syaitan. Hasrat malaikat berupa ajakan untuk kebaikan dan membenarkan ancaman Allah swt, sedangkan hasrat syaitan adalah ajakan untuk melakukan kejahatan dan mendustakan janji Allah, – kemudian beliau membaca firman Allah – "Syaitan itu menjanjikan kefaqiran kepadamu dan memerintahkan perbuatan yang keji, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan anugerah kepadamu." (HR Tirmizi)
Allah swt berfirman :
"(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, " Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman." (QS Al-Anfal : 12)
Sebahagian ulama' menafsirkan ayat ini dengan :
"Wahai malaikat kuatkanlah hati orang-orang yanng beriman dan berilah khabar gembira kepada mereka dengan kemenangan."
Sebahagian yang lain mengatakan :
"Hadirlah wahai malaikat bersama orang-orang mukmin di medan perang."
Kedua-dua penafsiran itu sama-sama benar, kerana malaikat memang hadir bersama orang-orang mukmin di medan perang dan meneguhkan hati mereka.
Termasuk dalam kategori pesanan ini adalah nasihat yang diberikan oleh Allah swt kepada hati hamba-hambanya yang mukmin, sebagaimana yang diungkapkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan Imam Ahmad dari sahabat Nawwas bin Sam'an dari Nabi Muhammad saw, bahwa baginda saw bersabda :
"Sesungguhnya Allah membuat perumpamaan berupa sebuah jalan yang lurus. Pada kedua sisi jalan tersebut terdapat dua dinding yang masing-masing mempunyai pintu yang terbuka. Pada masing-masing pintu terdapat tirai, ada penyeru di hujung jalan, dan ada pula penyeru di atas jalan. Jalan yang lurus adalah Islam, kedua dindingnya adalah batas-batas Allah, dan pintu-pintu yang terbuka adalah hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Tidak ada seorang pun yang melanggar suatu batas di antara batas-batas Allah, kecuali bila ia menyingkap tirai itu. Penyeru yang berada pada hujung jalan adalah Kitabullah, sedangkan penyeru yang berada di atas jalan adalah penasihat dari Allah dalam hati orang yang beriman."
Penasihat yang ada dalam hati orang-orang yang beriman itulah ilham Ilahi dengan perantaraan malaikat.
Termasuk dalam kategori ilham adalah ‘firasat’, iaitu cahaya yang Allah berikan ke dalam hati untuk membezakan antara :
- Haq dan batil.
- Jujur dan dusta.
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi `mutawassimin' (orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda)." (QS Al-Hijr : 75)
Menurut Mujahid ra, yang dimaksudkan dengan "mutawassimin" adalah "mutafarrisin" (orang-orang yang diberi firasat).
Imam Tirmizi meriwayatkan dari Abi Sa'id ra dari Nabi saw bahwa baginda bersabda:
“Takutlah kamu kepada firasat orang mukmin, kerana ia memandang dengan cahaya Allah Azza wa Jalla.”
Kemudian baginda membaca :
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi ‘mutawassimin’ (orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda)." (QS Al-Hijr : 75)
Khazanah Islam meliputi seluruh potensi yang ada pada diri manusia. Termasuk di dalamnya adalah potensi manusia untuk berfirasat.
Sebahagian manusia berpandangan bahwa firasat adalah sebuah fikiran yang tidak rasional, namun serasional apapun diri manusia, pasti pernah terlintas di hatinya suatu firasat atas keadaan sesuatu.
Naluri firasat mampu membuatnya merasakan :
- Getaran kegelisahan hati orang lain.
- Kedatangan bahaya yang mengancam dirinya.
- Jalur fikiran lawan bicaranya.
Seterusnya, firasat tersebut menjadi pegangan baginya untuk :
- Bertindak.
- Melangkah.
- Memilih.
Sejauh manakah Nabi Muhammad saw dan para sahabat memberi komen terhadap potensi firasat dan bersikap terhadapnya?
Pernah diceritakan pada zaman sahabat di mana pada suatu hari, Utsman bin Affan ra memberi komentar ketika ia didatangi oleh seorang pemuda.
"Saya didatangi oleh orang yang ternampak bekas zina pada matanya." kata Utsman.
Orang itu terkejut, namun ia membenarkan perkataan Utsman bahwa dalam perjalanannya menuju majlis itu, ia memang terpesona oleh kecantikan seorang wanita.
"Apakah ada wahyu setelah meninggalnya Rasulullah saw?"
"Tidak ada", balasnya.
Utsman lalu mengatakan :
"Tidak, ini hanya pandangan, petunjuk dan firasat yang benar."
Firasat, menurut Ibnul Qayyim dalam kitabnya `Ar- Ruh' adalah cahaya yang Allah berikan ke dalam hati hambaNya yang soleh.
Cahaya itu menjadikan seorang hamba dapat menduga sesuatu yang akan terjadi pada dirinya atau menjadikannya dapat melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.
Meskipun ia sebuah lintasan hati, firasat tentunya bukan `su'u dzon' atau buruk sangka.
Firasat tumbuh dari kebersihan hati kerana kedekatan seseorang kepada Allah manakala sebaliknya buruk sangka tumbuh dari kekotoran hati dan kejauhan hubungan dengan Allah swt.
Ibnu Abbas ra memberi makna perkataan `mutawassimin' dalam firman Allah swt :
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda (mutawassimin)."
Menurut Ibnu Abbas, `mutawassimin' adalah `mutafarrisin' atau orang-orang yang memiliki firasat.
Pandangan seperti itulah yang dimaksudkan dalam sabda Rasulullah saw :
"Takutlah kamu dengan firasat orang mu'min kerana ia melihat dengan cahaya Allah." (HR Tirmizi)
Dalam sebuah hadits Qudsi yang sahih, Rasulullah saw menyebutkan :
"Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri padaKu yang lebih Aku cintai dari melakukan apa yang telah Aku wajibkan. Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaku dengan mengerjakan perintah yang sunnah, kecuali Aku pasti mencintainya. Dan bila aku mencintainya, maka Aku akan menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar. Aku akan menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat. Aku akan menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memukul. Aku akan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. DenganKu lah ia mendengar, melihat, memukul dan berjalan."
Hadits Qudsi ini sekaligus menyebutkan pertalian yang kuat antara kedekatan seorang hamba dan Allah dengan cahaya Allah yang akan menjadikannya mampu memiliki firasat yang benar.
- Rasulullah saw boleh mengetahui sahabat yang solat di belakangnya seperti menyaksikan mereka di hadapannya.
- Rasulullah juga boleh melihat Baitul Maqdis yang jauh secara terperinci dari tempatnya di Makkah.
- Baginda juga dapat mengetahui keadaan para sahabatnya dalam perang mu'tah ketika ia berada di Madinah.
- Rasulullah juga mengetahui ketika Najasyi wafat di Habsyah, padahal Rasulullah saw berada di Madinah.
Umar bin Al Khattab pun mengetahui keadaan pasukannya di Nahawand ketika berperang melawan pasukan Parsi, padahal Umar berada di Madinah.
Itu yang menyebabkan secara tiba-tiba, khalifah kedua umat Islam itu mengatakan :
"Pasukan!, naik ke gunung… pasukan naik ke gunung…"
CAHAYA DI ATAS CAHAYA
Manusia dikatakan sebagai ‘khalifatullah’ (wakil Allah) di muka bumi jika ia telah mencapai keadaan jiwa tersebut, iaitu apabila ia membawa kuasa Allah dan bercitra ‘Ar-Rahman’.
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahayaNya bagaikan sebuah ‘misykat’ yang didalamnya terdapat pelita terang. Pelita tersebut di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan ‘kaukab’ (bintang) yang berkilau dinyalakan oleh (minyak) dari pohon yang banyak berkahnya, pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya sahaja hampir-hampir menerangi walau tanpa disentuh api. Cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada cahayaNya siapa-siapa yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS An Nur : 35)
Ayat di atas memberi isyarat tentang hakikat manusia, di mana di dalam jasad (misykat)-nya terdapat ‘nafs’ (jiwa) yang ‘qalb’ (zujajah)-nya bercahaya seperti bintang kerana telah dinyalakan dari dalam dengan api ‘Ruh al-Quds’ (mishbah).
Adapun ‘misykat’ (jasad) sifatnya kusam/suram dan tidak pandang tembus kerana ianya sebagai lambang jasad yang berasal dari alam bumi yang merupakan manifestasi yang paling rendah dari kehadiran ‘Al-Haq’ dalam alam ‘syahadah’.
Bola kaca ‘zujajah’ yang jernih serta pandang tembus melambangkan ‘qalb’ di mana ia merupakan aspek rasa dari ‘nafs’ yang berasal dari alam malakut.
Manusia terus melakukan serangkaian proses ‘tazkiyyatun-nafs’ (penyucian jiwa) sehingga jernihlah hatinya dan nampaklah titik-apinya yang menyala di dalam inti jiwanya.
Jika manusia dapat mencapai keadaan seperti yang digambarkan oleh ayat di atas, maka insan tersebut dinamakan sebagai ‘syuhada’ (saksi Allah sejati) kerana telah berperanan membawa cahaya yang menampakkan khazanah Ilahi sebagai ‘Harta Terpendam’. Ayat di atas menyatakan dengan jelas akan struktur sasaran yang mesti dicapai oleh manusia walau seberapa sukar sekalipun.
JENIS-JENIS FIRASAT
Firasat ada tiga jenis :
PERTAMA : Firasat `imaniyah', iaitu firasat orang-orang yang beriman.
Jenis ini sentiasa tegak di atas kebenaran.
KEDUA : Firasat `riyadhiyah', iaitu firasat yang dihasilkan melalui lapar, melawan
nafsu dan menyendiri.
Ini berlaku kerana jiwa telah terbebas dari penghalang-penghalangnya, maka ‘firasat’ dan ‘kasyaf’ akan diperolehi sesuai dengan tingkatan kebebasannya dari penghalang tersebut.
KETIGA : Firasat `khalqiyah', iaitu firasat yang para doktor menulis tentangnya.
Mereka cuba untuk menghubungkan antara sifat-sifat fizikal dengan sifat-sifat `psikis' kerana memang ada kaitan yang dikehendaki hikmahnya oleh Allah swt.
Dua jenis firasat yang terakhir ini boleh dimiliki oleh siapa sahaja :
- Baik mukmin mahupun kafir.
- Tidak menunjukkan keimanan dan kewalian.
- Tidak menyingkap tentang kebenaran yang bermanfaat mahupun jalan yang lurus.
Ya Allah, kurniakanlah kepada kami ilham yang baik, termasuk di dalamnya firasat di mana kami dapat melihat dengan perantaraan nurMu. Pancarkanlah cahayaMu ke dalam hati kami sehingga kami mampu memandang tembus sesuatu keadaan sehingga ianya menerangi jalan hidup kami yang akan membuatkan kami mudah untuk menjalani kehidupan ini walau dikelilingi oleh segala ujian dan cabaran.
Anda Banyak Masalah??
Diceritakan bahawa seorang lelaki menghadapi pelbagai masalah yang sangat berat. Hatinya runsing, fikirannya kacau bilau memikirkan jalan penyelesaian yang tak kunjung datang. Pintu-pintu harapan bagaikan tertutup rapat, tidak tahu arah mana hendak dituju, kepada siapa hendak mengadu?
Akhirnya dia membuat keputusan untuk bertemu dengan seorang hakeem (orang bijak pandai), mudah-mudahan dia dapat memberi nasihat berguna dan menunjukkan jalan penyelesaian kepadanya.
Setelah bertemu dengan hakeem tersebut, dia berkata:
- Wahai Hakeem, sesungguhnya aku datang kepadamu untuk mengadu masalah yang aku hadapi, yang membuat aku sangat tertekan, tidak ku temui jalan penyelesaiannya. Maka bantulah aku!
Setelah meneliti wajah lelaki itu, Hakeem berkata:
- Aku ingin bertanya kamu dua soalan. Kamu mesti menjawabnya
- Silakan wahai Hakeem
- Adakah kamu datang ke dunia ini dengan membawa semua masalah-masalah itu brsama dengan kamu?
- Tentunya tidak!
- Adakah kamu akan tinggalkan dunia ini dengan membawa semua masalah-masalah itu bersama dengan kamu?
- Tentunya tidak!
- Perkara yang kamu tidak bawa bersama semasa kamu lahir, dan kamu tidak mahu membawanya bersama ketika kamu mati, maka selayaknya janganlah kamu jadikan masalah ini membenani dirimu. Jadilah kamu seorang yang banyak bersabar dalam menghadapi karenah dunia. Hendaklah pandanganmu ke langit lebih lama daripada pandanganmu ke bumi, nescaya kamu akan perolehi ap yang kamu cari.
Mendengar nasihat itu, lelaki itupun kembali dengan dada yang lapang,fikiran yang tenang dan hati yang girang sambil kata-kata Hakeem diulang-ulang:
- Perkara yang kamu tidak bawa bersama semasa datang, dan kamu tidak akan bawa bersama semasa pulang, maka jangan jadikan ia sebagai beban!
Akhirnya dia membuat keputusan untuk bertemu dengan seorang hakeem (orang bijak pandai), mudah-mudahan dia dapat memberi nasihat berguna dan menunjukkan jalan penyelesaian kepadanya.
Setelah bertemu dengan hakeem tersebut, dia berkata:
- Wahai Hakeem, sesungguhnya aku datang kepadamu untuk mengadu masalah yang aku hadapi, yang membuat aku sangat tertekan, tidak ku temui jalan penyelesaiannya. Maka bantulah aku!
Setelah meneliti wajah lelaki itu, Hakeem berkata:
- Aku ingin bertanya kamu dua soalan. Kamu mesti menjawabnya
- Silakan wahai Hakeem
- Adakah kamu datang ke dunia ini dengan membawa semua masalah-masalah itu brsama dengan kamu?
- Tentunya tidak!
- Adakah kamu akan tinggalkan dunia ini dengan membawa semua masalah-masalah itu bersama dengan kamu?
- Tentunya tidak!
- Perkara yang kamu tidak bawa bersama semasa kamu lahir, dan kamu tidak mahu membawanya bersama ketika kamu mati, maka selayaknya janganlah kamu jadikan masalah ini membenani dirimu. Jadilah kamu seorang yang banyak bersabar dalam menghadapi karenah dunia. Hendaklah pandanganmu ke langit lebih lama daripada pandanganmu ke bumi, nescaya kamu akan perolehi ap yang kamu cari.
Mendengar nasihat itu, lelaki itupun kembali dengan dada yang lapang,fikiran yang tenang dan hati yang girang sambil kata-kata Hakeem diulang-ulang:
- Perkara yang kamu tidak bawa bersama semasa datang, dan kamu tidak akan bawa bersama semasa pulang, maka jangan jadikan ia sebagai beban!
Lelaki Sejati
Lelaki Sejati bukan dilihat dari hasil yang ia capai sahaja, tetapi dari besarnya pengorbanan untuk mencapai tujuan.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari kecerdasan isi otaknya sahaja, tetapi dari kesanggupan berkongsi ilmu yang ia punya.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar sahaja, tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang sahaja, tetapi dari kelembutannya mengatakan suatu kebenaran.
Lelaki Sejati bukan dilihat dari besarnya musuh yang dilawannya, tetapi dari ia menjadikan Syaitan dan para pengikutnya sebagai musuh yang nyata.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya sahaja, tetapi dari sikap bersahabatnya pada pada setiap makhluk Tuhan.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati oleh kawannya sahaja, tetapi bagaimana dia juga dihormati oleh lawannya.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan sahaja, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang sahaja, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari banyaknya Wanita yang memujanya, tetapi komitmennya terhadap Wanita yang dicintai.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari jumlah cabaran yang dibebankan sahaja, tetapi dari tabahnya dia menghadapi liku-liku kehidupan.
Lelaki Sejati bukanlah dilihat dari indahnya membaca Al-Quran sahaja, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.
Lelaki Sejati bukan pintarnya melafazkan sebuah janji suci, melainkan bukti yang pasti.
Lelaki Sejati adalah yang benar-benar Lelaki!
Kisah yang Diambil Ringan terutama wanita
Aku seolah-oleh baru tersedar dari mimpi. Mindaku seolah-olah baru bangun dari kelalaian yang lama. Aku sangat-sangat bersyukur kerana Dia masih menginginkan aku untuk berubah menjadi lebih baik. Menginginkan aku kembali merujuk kepada-Nya dalam melayari kehidupan ini.
Kedatangan rakanku bersama rakannya yang tidak aku kenali, benar-benar memberi hidayah kepadaku. Sememangnya rakan perempuanku itu telah memberitahu untuk datang ke rumahku pada hari itu. Setelah mendapat izin suamiku, aku pun menerima kedatangannya. Namun tidak disangka dia membawa seorang lagi kawan perempuannya yang tidak pernah aku kenal sebelum ini. Aku tidak tahu bagaimana hendak menolak kehadiran tetamu baruku itu kerana aku belum meminta izin suamiku. Inginku menelefon atau menghantar sms pada masa itu di hadapan tetamu, terasa tidak sesuai. Apa yang perlu aku lakukan? Hati aku berdolak-dalik. Sekiranya aku menjemput dia masuk, berdosa kah aku kerana tidak meminta izin suamiku dahulu? Kalau aku tidak menerima kehadirannya, apa pula perasaannya? Bagaimana kendak ku terangkan kepada tetamuku? Bukan aku tak sudi tetapi, aku tersepit antara adat dan tuntutan. Masya-Allah, sesungguhnya tuntutan adat sememangnya selalu bercanggah dengan tuntutan agama.
Otakku ligat membuat keputusan, yang akhirnya aku terpaksa membenarkan tetamu-tetamu ku masuk. Di dalam hatiku, hanya Allah yang tahu betapa rasa bersalahnya aku kerana mengizinkan orang lain masuk ke rumah tanpa izin suamiku. Pada masa itu juga aku telah bertekad untuk memohon maaf kepada suamiku bila pulang dari kerja. Semoga suamiku faham situasiku pada masa itu. Amin.
Ternyata, kedatangan kawanku bersama rakannya, ada hikmahnya dan memberi hidayah kepada aku. Selama ini aku sememangnya telah bertekad untuk berhenti mengumpat atau berkata tentang orang lain sama ada orang itu aku kenal atau pun tidak. Namun, bertahun telah berlalu, semakin aku usaha, semakin banyak pulak dugaan yang menggalakkan aku terus mengumpat tanpa tahu cara untuk mengelaknya. Tambahan pula jiran-jiranku terdiri daripada wanita-wanita yang sama sikapnya, iaitu mengumpat.
Ya Allah, setiap kali aku bersembang dengan jiranku, mengumpat itu mesti ada. Fitnah, entahlah. Aku pun tidak tahu. Aku yang tidak tahu apa-apa cerita tentang orang di sekitar aku kerana aku sememangnya tidak mempunyai ramai kawan, akan menjadi tahu hanya dengan bersembang bersama jiran-jiranku. Sama ada ceritanya benar atau tidak hanya Allah yang tahu. Setiap kali aku masuk ke rumah setelah habis bersembang, aku akan rasa bersalah sendiri. Aku memohon ampun kepada-Nya kerana mengumpat, namun ia berulang kembali. Aku belum mempunyai kekuatan untuk berubah. Aku sering mengingatkan diriku dengan sering membaca buku-buku azab Allah kepada sesiapa yang mengumpat supaya aku boleh berubah. Tetapi, itulah tipu daya syaitan laknatullah. Semakin kita berusaha untuk berubah, semakin kuat hasutannya.
Dengan izin Allah, Dia mendatangkan aku seorang tetamu yang tidak ku kenal, menceritakan masalahnya yang telah di burukkan oleh orang yang dia kenal dan baik hubungannya dimana orang tersebut juga merupakan salah seorang jiranku. Semakin dia bercerita, semakin banyak keburukan orang tersebut terbongkar. Tiba-tiba aku tersedar.
Maha Suci-Mu Ya Allah, kalau kita selalu menceritakan keburukan orang, Allah pasti akan membuka aib kita. Aku yang pada asalnya hanya kenal sedikit tentang insan itu, menjadi semakin kenal dengan sikap buruknya hanya dengan melalui cerita orang lain. Terbukti Allah telah membuka aibnya kerana sikapnya yang suka menceritakan keburukan orang lain.
Ia memberikan aku kesedaran dan keinsafan. Aku tidak mahu aibku di buka oleh Allah SWT. Aku benar-benar insaf. Pada masa itu juga aku bertekad untuk tidak mengumpat lagi. Azamku semakin kuat untuk berubah walaupun aku tahu cabarannya banyak. Sebagai langkah permulaan, aku menguatkan hati dengan berkata kepada kawan dan tetamu baruku itu agar semua ceritanya itu cukuplah sampai di sini sahaja kerana aku tidak mahu keaiban kita pula di buka oleh Allah.
Alhamdulillah, tetamu-tetamuku bersetuju. Begitulah halusnya cara Allah, dan aku bersyukur kerana aku diberi petunjuk, hidayah dan kekuatan untuk aku terus berubah. Sekarang ini, sekiranya aku bersembang, aku membuat keputusan agar otakku mendengar juga apa yang dituturkan oleh mulutku agar otakku boleh tapis dan menghalang agar aku tidak mengumpat lagi. Aku juga seboleh daya cuba mengelak dari banyak bercakap dan mengurangkan aktiviti suka bersembang bersama jiran-jiranku.
Semoga usahaku akan berjaya kerana aku tidak mahu di hidangkan dengan daging manusia di akhirat nanti. Insya-Allah.
Dimanakah Cantiknya Seorang Wanita
Mungkin pada sepasang matanya yang hening yang selalu menjeling tajam atau yang kadang kala malu-malu memberikan kerlingan manja.
Boleh jadi pada bibirnya yang tak jemu-jemu menyerlahkan senyuman manis, atau yang sekali-sekala memberikan kucupan mesra didahi di pipi munggil anak-anaknya ibu, ayah, suami dan teman teman.
Atau mungkin juga pada hilai tawanya yang gemersik dan suara manjanya yang boleh melembut sekaligus melembutkan perasaan.
Sejuta perkataan belum cukup untuk menceritakan kecantikan perempuan. Sejuta malah berjuta-juta kali ganda perkataan pun masih belum cukup untuk mendefinisikan tentang keindahan perempuan.
Kitalah perempuan itu. Panjatkan kesyukuran kehadrat Tuhan kerana menjadikan kita perempuan dan memberikan keindahan-keindahan itu.
Namun, betapa pun dijaga, dipelihara, dibelai dan ditatap di hadapan cermin saban waktu, tiba masanya segalanya akan pergi jua. Wajah akan suram, mata akan kelam.
Satu sahaja yang tidak akan dimamah usia, sifat keperempuanan yang dipupuk dengan iman dan ibadah.
Anda ingin lebih cantik dan menarik?
# Jadikanlah Ghadhdul Bashar (menundukkan pandangan) sebagai "hiasan mata" anda, nescaya akan semakin bening dan jernih.
# Oleskan "lipstik kejujuran" pada bibir anda, nescaya akan semakin manis.
# Gunakanlah "pemerah pipi" anda dengan kosmetik yang terbuat dari rasa malu yang dibuat dari salon Iman.
# Pakailah "sabun istighfar" yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang anda lakukan.
# Rawatlah rambut anda dengan "selendang Islami" yang akan menghilangkan kelemumur
pandanganlelaki.
# Hiasilah kedua tangan anda dengan gelang tawadhu' dan jari-jari anda dengan cincin ukhuwwah.
# Sebaik-baiknya kalung anda adalah kalung "kesucian."
# Bedaklah wajah anda dengan "air wudhu."
Wanita paling bahagia
Kepada setiap Muslimah yang rela Allah swt sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasulnya.
Kepada setiap pendidik yang berjihad di jalan Allah dengan untaian kalimahnya, menjaga norma-normanya dan menyucikan jiwanya.
Kepada wanita yang bimbang dan bersedih, berbahagialah dengan dekatnya kemudahan, datangnya pertolongan Allah swt serta janji pahala yang besar dan terhapus segala dosa.
Tidak ada kecantikan bagi seorang wanita, tiada pula keindahan, harga diri dan kedudukan kecuali beriman kepada Allah swt. Apabila dirinya tegak di atas jalan ini, maka dia lah wanita yang mendapat petunjuk, diterima amalnya dan menjadi wanita pilihan disisi Rabb-Nya.
Namun, jika dia melepaskan jalan kebenaran tersebut, kafir terhadap Tuhannya, mengingkari agamanya dan melepaskan tuntutan-Nya, maka dia lah cermin kepada wanita yang murahan, hina dan terbuang.
Pada saat itulah sinar kecantikan seorang wanita mula menghilang, walau berkalung gugusan bintang di langit, meskipun bermahkota bintang gemini dan matahari terbit di keningnya.
Wahai wanita muslimah yang jujur, wahai wanita mu'minah yang selalu kembali kepada Allah.
Jadikanlah dirimu itu seperti sepohon kurma.
Jauh dari keburukan, menjulang tinggi menghindar dari sifat mengangau. Dilempar dengan batu dia menjatuhkan buahnya, tetap hijau pada musim panas mahupun dingin dan memberikan manfaat kepada sekalian manusia.
Jadilah engkau orang yang menjauhi perkara-perkara yang rendah, keperibadianmu terjaga dari segala pola hidup yang menipu rasa malu. Ucapanmu adalah zikir, pandanganmu melahirkan ibrah (pengajaran), diammu adalah berfikir.
Saat itulah engkau mendapatkan ketenangan dan akan diterima oleh penduduk bumi. Tercurah segala pujian yang baik-baik, doa yang jujur dari semua makhluk, dan Allah swt akan menjauhkanmu dari awan kesempitan, bayang-bayang ketakutan, dan gumpalan kekeruhan.
Tidurlah berbantalkan curahan doa orang-orang mu'min, lalu bangunlah untuk meraih pujian yang ditujukan kepadamu. Saat itulah engkau mula menyedari bahawa kebahagiaan bukan terdapat pada simpanan harta, kad kredit dan kereta, rumah yang bagaikan istana, mahupun pada kasih nya seorang manusia, namun pada ketaatan terhadap Zat Yang Maha Terpuji. Kedamaian hidup bukan pada hiasan keduniaan, bukan pula mengabdi kepada hamba, namun kepada kepatuhan terhadap Zat Yang Maha Mulia.
Pesanku, jadilah seorang wanita yang bermaruah, yang punya kedudukan tinggi di sisi Tuhannya. Di mana namanya sentiasa disebut-sebut dalam kalangan para malaikat, dan yang berjaya memperoleh cinta yang Teragung, iaitu cintanya Ya Rabb lantas menjadi wanita yang paling bahagia di dunia.
Perempuan Memang Begini
Perempuan Memang Begini
Andai lelaki tahu..
Apabila seorang perempuan jatuh cinta,lelaki itu tidak semestinya punya segalanya tetapi lelaki itu adalah segalanya di hatinya.
Andai lelaki tahu..
Apabila seorang perempuan itu mengalirkan air mata, itu bukan bermakna dia lemah, ...tetapi dia sedang mencari kekuatan untuk terus tabah menyintai lelaki itu.
Andai lelaki tahu..
Apabila seorang perempuan marah, memang dia tidak mampu mengawal perasaannya tapi percayalah, itulah maknanya dia sangat mengambil berat dan menyayangi lelaki itu. Lihat saja pasangan yang baru bercinta, mereka jarang bergaduh. Tetapi percayalah semakin bertambah sayang mereka pada seseorang, semakin pula banyak pertelingkahan yang berlaku.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan bercakap banyak, dia tidak pernah bermaksud untuk membuat anda rimas, tapi dia mahu lelaki mengenalinya dengan lebih dekat.
Andainya lelaki tahu..Apabila perempuan berkata dia mahu anda berubah, itu bukan bermakna dia tidak mahu menerima anda seadanya, tetapi dia mahu menjadikan anda lebih baik, bukan untuk dirinya, tetapi untuk masa depan anda.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan cemburu dan tidak percayakan anda, bukan bermakna dia tidak sayang..tetapi dia terlalu sayangkan anda dan masih mengangap anda anak kecil yang masih memerlukan sepenuh perhatian. Kadang2 dia terlalu risau sekiranya terlalu percaya, anda akan mengkhianati kepercayaan yang diberi. Naluri keibuannya sangat kuat. Dia hanya mahukan yang terbaik untuk anda.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan merajuk, jangan kata dia mengada-ngada. Dia bukannya mahu dipujuk dengan wang ringgit atau hadiah sedozen, tetapi cukup dengan perhatian yang boleh buat perempuan rasa dihargai.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan jarang mengatakan ‘i love u’, itu tidak bermaksud dia tidak menyintai tetapi dia mahu lelaki itu merasai sendiri cintanya, bukan hanya hadir dari kata-kata tetapi juga melalui bahasa tubuhnya.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan kata dia rindu sama kamu, dia benar-benar maksudkannya. Apabila berjauhan, bayanganmu akan sentiasa bermain di mata.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan kata lelaki lain itu lebih baik dari kamu, jangan percaya kata-katanya kerana dia hanya mahu menguji kamu. Dia mahu melihat sejauh mana kamu sanggup menjadi yang terbaik di matanya. Walaupun sebenarnya memang kamulah yang terbaik di hatinya. Selagi dia dengan kamu, percayalah, walaupun perempuan menganggap masih ramai lagi yang lebih baik di matanya tetapi di hatinya, kamu tetap yang terbaik.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan menjadi degil, dia bukan bermaksud untuk menjadi degil tapi dia mahu melihat sejauh mana lelaki itu mampu bersabar dengan kerenahnya. Percayalah, hati perempuan itu sangat lembut. Andai kena caranya, jangan terkejut kalau akhirnya dia menukar fikirannya dalam masa sesaat.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan berkata, “tolong tinggalkan saya!”, dia tidak bermaksud menyuruh anda pergi selamanya. Dia hanya mahu menenangkan fikirannya sebentar saja. Apabila dia kembali tenang, percayalah dia akan mencari anda semula. Itu tandanya dia benar-benar menyintai anda. Perempuan sukar untuk mengawal perasaan. Dia terlalu emosional. Tapi dialah yang paling menyayangi anda dan sangat sensitif dengan perubahan pada diri anda.
Andai lelaki tahu..
Sememangnya Allah menciptakan lelaki dan perempuan itu dengan perbezaan yang tersendiri. Tetapi sekiranya mereka saling memahami, mereka akan saling melengkapi dan menyempurnakan . Perempuan itu diciptakan oleh Allah indah sekali. Di sebalik air matanya, tersimpan seribu satu kekuatan yang bakal menjadikan seorang lelaki itu merasa selamat bersamanya. Biarpun zahirnya perempuan itu tampak lemah tapi dia punya kekuatan tersendiri yang bisa menggoncang dunia dan mungkin bisa pula membuat lelaki menjadi lemah kerananya.
Jadi hargailah kehadiran seorang perempuan dalam hidup anda kerana dia didatangkan bukan dengan kelemahan sahaja tetapi dia juga ada kekuatan untuk menyongkong anda dan membuatkan hidup anda lebih sempurna. Dialah yang bakal menjadi perempuan bekerjaya, peniaga yg berjaya dan isteri juga ibu yang terbaik untuk anak2 anda.
Ya Allah, ampunilah dosa2ku. Aku mohon redha dan kasihMu. Aku mohon padaMu, jdkan aku seorang yg pengasih, sabar dan penyayang spt Siti Khadijah, wanita yg bijak d cantik spt Aishah, wanita yg tabah spt Fatimah, semangat waja spt Hawa, ikhlas d kuat beribadat spt Rabiatul Adawiyah, tegas beragama spt Maisarah, rela berkorban demi agamaMu spt Sumaiyyah... aminn..
Marilah kita bertukar sikap d minda.. gunakan tokoh2 Islam sbg mentor d tokoh kita dlm penguat semangat dlm menempuh dugaan d ujian Allah di dunia fana. Elakkan tokoh bukan Islam sbg mentor kerana tiada Nur Islam dlm diri mereka. Setiap ujian d dugaan yg diturun Allah itu sbg penguji iman kita d tanda kasih Allah. Semakin kuat ujian Allah itu, tanda iman kita bertambah.
Wahai wanita, Sentiasa bersyukur dan tersenyum walaupun kehidupan dlm kesengsaraan, ujian berat melanda sabar, tabah, lapang dada, jgn patah semangat, jgn keluh kesah dan teruskan perjuangan mencapai kebahagian serta kesejahteraan dunia dan akhirat.. Lihatlah mata anak2 pasti semangat berjuang tiba2 akan terjana secara menyala2 dihati dan minda anda. Saya yakin pasti ada hikmah, manis dan pelangi indah sedang menunggu saya dihujung sana.
Anda boleh juga guna hadis ini sebagai penguat semangat juang "beribadatlah kamu seolah2 kamu akan mati esok dan bekerjalah kamu spt kamu akan hidup seribu tahun lagi.. " "dunia dipegang akhirat itu impian". wallahualam...
Langgan:
Catatan (Atom)