Dini hari dia bangun untuk sholat tahajud, berdoa dan membaca Al Quran.
Dan dia harus segera berangkat ke sekolah dekat rumahnya untuk menjualkan aneka mainan anak-anak disana. Dia harus buru-buru sampai disana sebelum tempat itu ditempati oleh pedagang lain. Kalau tidak, dia harus berjualan jauh dari sekolah itu.
Dia hari-harinya harus bekerja keras, untuk membiayai rumah tangganya dan 5 orang anak yang masih sekolah dan masih ada yang balita.
Syukur, anak pertamanya sudah menikah dan anak ke2 bekerja dan dipercaya di rumah keluarga dokter yang juga membiayainya sekolah hingga saat ini kuliah di fakultas hukum. Anak ke 3 bekerja di toko. Dan saat ini bapak ini masih menanggung 5 anak lagi.
Kadang-kadang kami yang sangat mengenal dia, minta tolong dia untuk membantu membersihkan pekarangan rumah kami dan pekerjaan yang kira-kira tidak sanggup kami kerjakan,
Jadi pagi dia harus berjualan dulu sekedar mempertahankan eksistensinya dia disana, lalu dia segera ke rumah kami untuk bekerja.
Kami menilai dia orang yang rajin, pekerja keras, jujur, amanah, tidak pernah mengeluh dan selalu berusaha mengerjakan apa yang kami minta semampunya. Dari raut wajahnya tidak pernah kelihatan susah atau kesal.
Orangnya kuat banget dan elastis. Memotong tanaman bagian yang tinggi dia akan berdiri di ujung tangga, satu kaki di tangga - kaki yang satu mengepit pohon bambu yang akan dipangkas. Atau membersihkan kaca di jendela yang tinggi. Kami melihatnya sangat cemas tapi dia tetap berusaha. Luar biasa orang seperti ini. Tidak ada mengeluhnya sama sekali.
Kalau terdengar azan, dia menghentikan pekerjaannya langsung ke kamar mandi untuk bersuci, wudhu dan sholat. Setelah makan siang dia lanjutkan pekerjaannya hingga selesai, dan dia baru pulang setelah selesai sholat Maghrib.
Dalam bekerja dia serius sekali. Mengikuti falsafah: sedikit bicara banyak bekerja.
Dia sangat syukur dengan apa yang kami berikan padanya.
Benar-benar orang yang amanah.
Mudah-mudahan bisa diambil contoh syukur dan keuletan bapak ini.
Salam dari bapak yang sholeh,
Petikan dari Rina S
Dan dia harus segera berangkat ke sekolah dekat rumahnya untuk menjualkan aneka mainan anak-anak disana. Dia harus buru-buru sampai disana sebelum tempat itu ditempati oleh pedagang lain. Kalau tidak, dia harus berjualan jauh dari sekolah itu.
Dia hari-harinya harus bekerja keras, untuk membiayai rumah tangganya dan 5 orang anak yang masih sekolah dan masih ada yang balita.
Syukur, anak pertamanya sudah menikah dan anak ke2 bekerja dan dipercaya di rumah keluarga dokter yang juga membiayainya sekolah hingga saat ini kuliah di fakultas hukum. Anak ke 3 bekerja di toko. Dan saat ini bapak ini masih menanggung 5 anak lagi.
Kadang-kadang kami yang sangat mengenal dia, minta tolong dia untuk membantu membersihkan pekarangan rumah kami dan pekerjaan yang kira-kira tidak sanggup kami kerjakan,
Jadi pagi dia harus berjualan dulu sekedar mempertahankan eksistensinya dia disana, lalu dia segera ke rumah kami untuk bekerja.
Kami menilai dia orang yang rajin, pekerja keras, jujur, amanah, tidak pernah mengeluh dan selalu berusaha mengerjakan apa yang kami minta semampunya. Dari raut wajahnya tidak pernah kelihatan susah atau kesal.
Orangnya kuat banget dan elastis. Memotong tanaman bagian yang tinggi dia akan berdiri di ujung tangga, satu kaki di tangga - kaki yang satu mengepit pohon bambu yang akan dipangkas. Atau membersihkan kaca di jendela yang tinggi. Kami melihatnya sangat cemas tapi dia tetap berusaha. Luar biasa orang seperti ini. Tidak ada mengeluhnya sama sekali.
Kalau terdengar azan, dia menghentikan pekerjaannya langsung ke kamar mandi untuk bersuci, wudhu dan sholat. Setelah makan siang dia lanjutkan pekerjaannya hingga selesai, dan dia baru pulang setelah selesai sholat Maghrib.
Dalam bekerja dia serius sekali. Mengikuti falsafah: sedikit bicara banyak bekerja.
Dia sangat syukur dengan apa yang kami berikan padanya.
Benar-benar orang yang amanah.
Mudah-mudahan bisa diambil contoh syukur dan keuletan bapak ini.
Salam dari bapak yang sholeh,
Petikan dari Rina S

Red Roses: A red rose is an unmistakable expression of love. Red Roses convey deep emotions - be it love, longing or desire. Red Roses can also be used to convey respect, admiration or devotion. A deep red rose can be used to convey heartfelt regret and sorrow.
White Roses: White is the color of purity, chastity and innocence. White flowers are generally associated with new beginnings and make an ideal accompaniment to a first-time bride walking down the isle. White flowers can be used to convey sympathy or humility. They also are indicative of spirituality.
Yellow Roses: Yellow roses are an expression of exuberance. Yellow roses evoke sunny feelings of joy, warmth and welcome. They are symbols of friendship and caring. The yellow rose, like the other roses, does not carry an undertone of romance. It indicates purely platonic emotions.
Pink Roses: There are a lot of variations of the pink rose. Over all, pink roses are used to convey gentle emotions such as admiration, joy and gratitude. Light pink rose blooms are indicative of sweetness and innocence. Deep pink rose blooms convey deep gratitude and appreciation.
Orange Roses: While a yellow rose reminds us of the sun, an orange rose reminds us of a fiery blaze. These fiery blooms signify passion and energy. Orange roses can be used to express intense desire, pride and fervor.
Lavender Roses: A Lavender rose like its color conveys enchantment. It also expresses "love at first sight" .
Blue Roses: A perfectly blue rose is still elusive like the perfectly black rose. Blue roses cannot be achieved naturally so they represent the unattainable or the mysterious.Blue roses therefore embody the desire for the unattainable. They say "I can't have you but I can't stop thinking about you"
Green roses: Green is the color of harmony, of opulence, of fertility. It is also a color indicative of peace and tranquility. Green roses (these are off-white roses with shades of green) can symbolize best wishes for a prosperous new life or wishes for recovery of good health
Black Roses: Black is the color of death and farewell. A black rose, like the blue rose remains elusive. What we know as black roses are actually really dark red roses. Black roses convey the death of a feeling or idea. Sending black roses to someone indicates the death of the relationship.
Mixed Roses: By mixing rose blooms of different colors purposefully, you can create a bouquet of emotions. For example, a bouquet of red and white roses would mean “I love you intensely and my intentions are honourable”.A random mix of roses would convey mixed feelings or send a message: "I don't know what my feelings are yet but I sure do like you enough to send you roses." 



