Hampir setiap hari kita melihat orang menangis, baik laki-laki maupun perempuan. Pada dasarnya menangis adalah mengeluarkan air mata. Rasulullah Saw sendiri juga kerap menangis. Padahal, kalau Beliau Saw mau, dunia bisa ada digenggamannya. Sedangkan di surga, Beliau Saw telah dijamin berada pada tingkat yang paling tinggi. Lalu, untuk apa Beliau Saw menangis?
Ternyata tangisan Rasulullah Saw adalah tangisan seorang hamba yang tunduk dan bersyukur. Bukan hanya itu, tangis Beliau Saw bukanlah tangisan cengeng. Tetapi, tangis yang penuh arti dan makna. Sebab, air mata yang keluar dari Beliau Saw adalah air mata karena ibadah kepada Allah SWT.
KETIKA SALAT
Salah satu hal yang membuat Rasul Saw bisa menitikkan air mata yaitu saat Beliau Saw sedang melaksanakan salat. Getaran hati karena khusyuk dan rindu kepada Allah inilah yang mampu melelehkan air matanya. Bahkan, hati Beliau Saw seakan menyatu dengan makrifatullah ( sangat dekat karena merasa diawasi ).
Sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Muthrif bin Abdillah. Suatu hari, ayah Muthrif pernah mendatangi Rasulullah Saw. Ketika ia datang, Rasul Saw sedang melaksanakan salat. Kemudian ayah Muthrif menunggunya sambil melihat Rasul Saw ketika salat. Lalu, ia mendengar Rasul Saw menangis seperti orang yang sedang merintih. "Aku pernah mendatangi Rasulullah Saw, Beliau Saw sedang salat. Aku mendengar tangisannya seperti orang merintih." ( HR. Abu Dawud )
Betapa Rasul Saw sangat khusyuk dalam melaksanakan salat sehingga Beliau Saw menangis dalam salatnya. Namun, tangis Beliau Saw bukan tangisan yang tersengguk-sengguk, tetapi tangis yang hanya dirasakan sendiri, seperti orang yang sedang merintih. Semua dikarenakan, saat salat Beliau Saw benar-benar mengahyati bacaan doa yang ada dalam setiap gerakan salat beserta maknanya.
BERDOA DAN MEMBACA AL-QUR'AN
Selain menangis ketika salat, Rasul Saw juga menitikkan air mata saat Beliau Saw berdoa dan membaca Al-Qur'an. Seperti kisah yang diceritakan oleh Abdullah bin Mas'ud. Ketika itu, ia sedang bersama Rasulullah Saw. Lalu, Rasul Saw memintanya agar dibacakan Al-Qur'an. Kemudian, Abdullah pun membaca Surat An-Nisaa. Saat Rasul Saw mendengar bacaan tersebut, Rasul Saw pun menangis.
Abdullah bin Mas'ud berkata: "Rasulullah Saw berkata padaku, "Bacakan kepadaku Al-Qur'an." jawabku,'Ya Rasulullah Saw, aku membacakan kepadamu Al-Qur'an, sedangkan ia diturunkan kepadamu?" Rasulullah berkata, "Aku ingin mendengarnya dari orang lain." Lalu kubaca Surat An-Nisaa." Ketika bacaanku sampai pada ayat; dan Kami datang kepadamu sebagai saksi atas mereka ( ayat 41 ), aku melihat air mata Rasulullah Saw berjatuhan dalam isak tangis." ( HR. Bukhari )
Bahkan karena seringnya Rasul Saw menangis saat membaca Al-Qur'an, 18 jenggot Beliau Saw memutih ( beruban ). Ketika ditanya oleh Abu Bakar, Beliau Saw menjawab, "Surat Huud, Al-Waqi'ah, Al-Mursalaat, An-Naba, dan At-Takwir, semuanya telah membuatku ubanan." ( HR. Tirmidzi )
MELIHAT KEINDAHAN DUNIA
Satu lagi yang membuat Rasulullah Saw bisa menangis adalah ketika Beliau Saw melihat keindahan dunia. Allah sebagai pencipta seluruh alam telah memberikan keindahan yang tiada tara kepada makhluk-Nya. Karena itu, saat melihat indahnya dunia, Rasul Saw menitikan air mata karena terharu.
Sedangkan bagi para sahabat Rasulullah Saw, mereka juga menangis saat melihat keindahan dunia. Keindahan dunia yang mereka maksud adalah akhlak Rasulullah Saw yang sangat agung. Bahkan, sahabat Rasulullah tak mampu menceritakan keseluruhan akhlak Rasul Saw. Sehingga bila mereka diminta untuk menjelaskan akhlak Rasul Saw, linangan air mata-lah jawabannya.
Seperti saat seorang Badui yang ingin mengetahui akhlak Nabi Muhammad datang kepada Sayyidina Ali ra, kemudian bertanya padanya. Dengan linangan air mata Ali berkata, "Ceritakan padaku tentang keindahan dunia ini (Rasulullah Saw )!" Badui menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan keindahan dunia ini ( Rasulullah Saw )." Ali menjawab, "Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia ini ( Rasulullah Saw ), padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad Saw, sedangkan Allah telah berfirman bahwa Muhammad memiliki budi pekerti yang agung!" ( QS. Al-Qalam [68]: 4 )
Tangis Rasulullah Saw bukanlah tangisan seorang hamba yang cengeng, tapi tangisan seorang hamba Allah yang penuh makna. Air mata yang keluar adalah air mata karena ibadah kepada Allah SWT.
Disarikan Dari: Kisah Hikmah
Ternyata tangisan Rasulullah Saw adalah tangisan seorang hamba yang tunduk dan bersyukur. Bukan hanya itu, tangis Beliau Saw bukanlah tangisan cengeng. Tetapi, tangis yang penuh arti dan makna. Sebab, air mata yang keluar dari Beliau Saw adalah air mata karena ibadah kepada Allah SWT.
KETIKA SALAT
Salah satu hal yang membuat Rasul Saw bisa menitikkan air mata yaitu saat Beliau Saw sedang melaksanakan salat. Getaran hati karena khusyuk dan rindu kepada Allah inilah yang mampu melelehkan air matanya. Bahkan, hati Beliau Saw seakan menyatu dengan makrifatullah ( sangat dekat karena merasa diawasi ).
Sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Muthrif bin Abdillah. Suatu hari, ayah Muthrif pernah mendatangi Rasulullah Saw. Ketika ia datang, Rasul Saw sedang melaksanakan salat. Kemudian ayah Muthrif menunggunya sambil melihat Rasul Saw ketika salat. Lalu, ia mendengar Rasul Saw menangis seperti orang yang sedang merintih. "Aku pernah mendatangi Rasulullah Saw, Beliau Saw sedang salat. Aku mendengar tangisannya seperti orang merintih." ( HR. Abu Dawud )
Betapa Rasul Saw sangat khusyuk dalam melaksanakan salat sehingga Beliau Saw menangis dalam salatnya. Namun, tangis Beliau Saw bukan tangisan yang tersengguk-sengguk, tetapi tangis yang hanya dirasakan sendiri, seperti orang yang sedang merintih. Semua dikarenakan, saat salat Beliau Saw benar-benar mengahyati bacaan doa yang ada dalam setiap gerakan salat beserta maknanya.
BERDOA DAN MEMBACA AL-QUR'AN
Selain menangis ketika salat, Rasul Saw juga menitikkan air mata saat Beliau Saw berdoa dan membaca Al-Qur'an. Seperti kisah yang diceritakan oleh Abdullah bin Mas'ud. Ketika itu, ia sedang bersama Rasulullah Saw. Lalu, Rasul Saw memintanya agar dibacakan Al-Qur'an. Kemudian, Abdullah pun membaca Surat An-Nisaa. Saat Rasul Saw mendengar bacaan tersebut, Rasul Saw pun menangis.
Abdullah bin Mas'ud berkata: "Rasulullah Saw berkata padaku, "Bacakan kepadaku Al-Qur'an." jawabku,'Ya Rasulullah Saw, aku membacakan kepadamu Al-Qur'an, sedangkan ia diturunkan kepadamu?" Rasulullah berkata, "Aku ingin mendengarnya dari orang lain." Lalu kubaca Surat An-Nisaa." Ketika bacaanku sampai pada ayat; dan Kami datang kepadamu sebagai saksi atas mereka ( ayat 41 ), aku melihat air mata Rasulullah Saw berjatuhan dalam isak tangis." ( HR. Bukhari )
Bahkan karena seringnya Rasul Saw menangis saat membaca Al-Qur'an, 18 jenggot Beliau Saw memutih ( beruban ). Ketika ditanya oleh Abu Bakar, Beliau Saw menjawab, "Surat Huud, Al-Waqi'ah, Al-Mursalaat, An-Naba, dan At-Takwir, semuanya telah membuatku ubanan." ( HR. Tirmidzi )
MELIHAT KEINDAHAN DUNIA
Satu lagi yang membuat Rasulullah Saw bisa menangis adalah ketika Beliau Saw melihat keindahan dunia. Allah sebagai pencipta seluruh alam telah memberikan keindahan yang tiada tara kepada makhluk-Nya. Karena itu, saat melihat indahnya dunia, Rasul Saw menitikan air mata karena terharu.
Sedangkan bagi para sahabat Rasulullah Saw, mereka juga menangis saat melihat keindahan dunia. Keindahan dunia yang mereka maksud adalah akhlak Rasulullah Saw yang sangat agung. Bahkan, sahabat Rasulullah tak mampu menceritakan keseluruhan akhlak Rasul Saw. Sehingga bila mereka diminta untuk menjelaskan akhlak Rasul Saw, linangan air mata-lah jawabannya.
Seperti saat seorang Badui yang ingin mengetahui akhlak Nabi Muhammad datang kepada Sayyidina Ali ra, kemudian bertanya padanya. Dengan linangan air mata Ali berkata, "Ceritakan padaku tentang keindahan dunia ini (Rasulullah Saw )!" Badui menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan keindahan dunia ini ( Rasulullah Saw )." Ali menjawab, "Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia ini ( Rasulullah Saw ), padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad Saw, sedangkan Allah telah berfirman bahwa Muhammad memiliki budi pekerti yang agung!" ( QS. Al-Qalam [68]: 4 )
Tangis Rasulullah Saw bukanlah tangisan seorang hamba yang cengeng, tapi tangisan seorang hamba Allah yang penuh makna. Air mata yang keluar adalah air mata karena ibadah kepada Allah SWT.
Disarikan Dari: Kisah Hikmah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan